Bisnis.com, JAKARTA – Emiten crude palm oil (CPO) PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) dan Sumitomo Forestry Co. Ltd melakukan uji coba operasional pabrik wood pellet di Boyolali, Jawa Tengah, yang akan beroperasi secara komersial dalam waktu dekat.
Uji coba tersebut dilakukan oleh PT Biomassa Lestari Nusantara (BLN), yang merupakan perusahaan patungan milik anak usaha DSNG dan Sumitomo yakni PT Dharma Energi Investama dengan PT Sumitomo Forestry Indonesia.
Berlokasi di Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, pabrik seluas 4 hektar ini memiliki kapasitas produksi 60.000 ton per tahun. Pabrik wood pellet pertama di Boyolali ini tak hanya bertujuan menghasilkan energi bersih, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar karena bahan baku berasal dari limbah kayu masyarakat lokal.
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan langkah ini merupakan salah satu komitmen perseroan untuk menjalankan konsep ekonomi sirkular, dengan meminimalkan limbah kayu menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
“Selain itu, langkah penting ini juga menjadi upaya bersama untuk berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (20/9/2024).
President Director Sumitomo Forestry Co. Ltd Toshiro Mitsuyoshi pihaknya juga bertujuan melakukan dekarbonisasi melalui wood cycle, yakni sirkulasi rantai nilai kayu di sektor kehutanan, manufaktur kayu, dan konstruksi bangunan.
“Proyek ini mendukung pemanfaatan kayu secara berkelanjutan dan bertahap, sekaligus menyediakan solusi energi yang ramah lingkungan,” pungkasnya.
Pabrik wood pellet besutan DSNG dan Sumitomo dirancang untuk memanfaatkan limbah kayu dengan kapasitas pengolahan 10 ton per jam, yang berpotensi memasok bahan baku energi terbarukan setara dengan 14 MWe.
Sumber limbah kayu berasal dari masyarakat lokal dan industri, termasuk limbah vinir dari pabrik plywood di Jawa Tengah dan sekitarnya. Rencananya, wood pellet yang dihasilkan oleh perusahaan patungan ini akan diekspor ke Jepang.
Dalam uji coba tersebut, manajemen berupaya memastikan beroperasi sesuai standar keselamatan dan efisiensi yang tinggi. Pabrik rencananya akan beroperasi secara komersial dalam waktu dekat dan mampu berkontribusi dalam penyediaan energi bersih.