Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Holding BUMN pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) optimistis target penjualan emas sebesar 37.354 kg (37,3 ton) sepanjang 2024 sudah berada di depan mata, seiring kian tingginya minat investasi emas dari masyarakat Indonesia.
Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie membenarkan bahwa permintaan pasar yang positif membawa optimisme bagi pihaknya untuk menatap potensi pertumbuhan kinerja keuangan tahunan di sepanjang 2024.
"Dengan tren kenaikan permintaan pasar yang kuat di tiga bulan terakhir ini berkontribusi signifikan terhada realisasi pencapaian akumulasi penjualan emas yang ditargetkan dapat mencapai 37 ton tahun 2024 ini, atau meningkat signifikan 30% jika dibandingkan realisasi penjualan 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/9/2024).
Buktinya, tren ini telah membawa penjualan produk emas ANTAM mencapai 15,97 ton sepanjang semester I/2024, meningkat 18,21% yoy ketimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 13,51 ton. Harga jual rata-rata pun meningkat 14% yoy ketimbang semester I/2023.
Sekadar info, harga emas Logam Mulia ANTAM pada 17/9/2024 di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.444.000, alias naik hingga Rp1.000 per gram.
Hal ini seiring harga emas dunia sepanjang pekan lalu mengalami kenaikan hingga mencetak rekor terbarunya sebanyak dua kali, ditopang oleh prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kian terang dan rilis data tenaga kerja yang tetap stabil disertai inflasi masih dalam tren melandai.
Baca Juga
Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memprediksi kinerja keuangan ANTM akan membaik, seiring pergerakan harga emas yang terus mengalami kenaikan.
"Tentu ada dampak, termasuk ke kinerja, namun sejauh mana belum bisa diketahui. Tapi saya rasa akan lebih baik dari semester I 2024," ungkapnya.
Kinerja keuangan akan berdampak terhadap harga saham ke depannya. Oleh sebab itu, Nico juga meyoroti ANTM sebagai salah satu emiten rekomendasi, di tengah sentimen positif harga emas dunia yang meningkat.
"Kami sejauh ini masih suka dengan ANTM. Apalagi dengan adanya penurunan tingkat suku bunga, kami melihat ada potensi harga emas berpotensi mengalami kenaikkan kembali kedepannya," tambah Nico.
Meski demikian, Nico tetap mengingatkan investor agar tetap mengamati dan mencermati pergerakan harga dan juga kondisi ekonomi makro yang punya potensi berdampak terhadap kinerja perseroan.
