Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di saat Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 6%. Sejumlah saham seperti GOTO, BREN, hingga ADRO menjadi deretan saham yang ditutup melemah hari ini, Rabu (18/9/2024).
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup berada pada posisi 7.829,13 atau naik 0,03%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.818-7.879.
Sebanyak 28,3 miliar saham diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp12,16 triliun. Tercatat, 282 saham menguat, 295 saham melemah, dan 222 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp13.367 triliun.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham yang bergerak ke zona merah pada penutupan perdagangan hari ini. Saham GOTO ditutup turun 6,15% ke level Rp61 per saham.
Saham lainnya yang juga melemah sore ini menemani gerak IHSG di zona merah adalah saham milik konglomerat Prajogo Pangestu BREN yang turun 3,81% ke level Rp10.725 per saham, dan saham ADRO milik Garibaldi 'Boy' Thohir yang turun 2,93% ke level Rp3.650 per saham.
Selain itu, saham BMRI juga turun 0,34% ke level Rp7.400, saham SRTG turun 5,18% ke level Rp2.380 per saham, dan saham TOWR turun 5,33% ke level Rp800 per saham.
Baca Juga
Di sisi lain, beberapa saham tercatat menguat seperti saham ASII yang naik 3,45% ke level Rp5.250, BBCA menguat 1,19% ke level Rp10.625 per saham, dan BBRI menguat 0,94% ke level Rp5.350 per saham.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan selain dari RDG BI, sentimen terhadap IHSG hari ini datang dari pelaku pasar yang bersiap menanti rilis kebijakan moneter The Fed yang diprediksi akan melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.
Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatat Industrial Production MoM naik dari sebelumnya -0,9% menjadi 0,8% dan data penjualan ritel tumbuh kurang agresif dengan penjualan ritel AS secara tak terduga naik 0,1%.
Berdasarkan data tersebut, pasar optimistis The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuannya sebagai upaya menjaga ekonomi AS.
Sementara itu, dari Tiongkok pasar fokus perhatian pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Goldman Sachs dan Citigroup memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini dan pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tumbuh sebesar 4,7%.
Hal tersebut menunjukkan pertumbuhan di bawah target pemerintah sekitar 5%. Penurunan proyeksi tersebut seiring dengan pemulihan ekonomi Tiongkok yang lambat.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.