Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas dunia berpotensi menembus level US$2.700 per troy ounce pada September 2024 karena dipengaruhi oleh empat sentimen utama.
Berdasarkan laporan Reuters, Senin (16/9/2024), harga emas spot meningkat 0,5% menjadi US$2.588,29 per troy ounce pada pukul 05.51 GMT. Hal ini diraih setelah harga emas menyentuh rekor tertingginya di posisi US$2.589,23 pada awal sesi.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan ada indikasi harga emas dunia akan mencapai level US$2.600 per troy ounce dalam dua hari mendatang.
Menurut Ibrahim, indikasi kenaikan harga emas dunia dipengaruhi oleh empat sentimen utama. Pertama, spekulasi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.
“Setelah data pengangguran yang stagnan, ada indikasi bahwa bank sentral AS mungkin akan menurunkan suku bunga tidak hanya 25 basis poin, tetapi 50 basis poin,” ujar Ibrahim kepada awak media, Senin (16/9/2024).
Dia menuturkan pelaku pasar saat ini tengah menantikan pernyataan bank sentral AS terkait peluang penurunan suku bunga acuan hingga 110 basis poin (bps). Spekulasi tersebut akhirnya melemahkan greenback dan memperkuat harga emas.
Baca Juga
Faktor kedua dipengaruhi memanasnya bursa pemilihan presiden AS, termasuk percobaan pembunuhan terhadap calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang memberikan dampak terhadap ketidakstabilan politik Negeri Paman Sam.
“Memanasnya kondisi perpolitikan di AS ini juga dimanfaatkan oleh para spekulator untuk melakukan kembali pembelian terhadap emas,” kata Ibrahim.
Ketiga, perlambatan ekonomi di China akibat masalah gagal bayar obligasi properti dan penurunan neraca perdagangan. Dia mengatakan kondisi tersebut semakin memperburuk kontraksi ekonomi China, dengan tingkat pengangguran yang tinggi.
Ibrahim menjelaskan bahwa ada ekspektasi bahwa pemerintah China akan meluncurkan stimulus besar-besaran dan bank sentral China (PBOC) berencana menurunkan suku bunga secara bertahap untuk mendukung kebangkitan ekonomi.
Keempat adalah negara-negara yang sedang mengalami konflik, seperti di China, Taiwan, Rusia, Eropa, dan Timur Tengah membeli emas secara besar-besaran sebagai aset pelindung (safe haven) guna mempersiapkan diri jika terjadi perang dalam skala besar.
“Empat faktor ini yang membuat harga emas dunia kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan, bahkan pada bulan September ini, harga emas dunia kemungkinan akan menyentuh level US$2.700 per troy ounce,” ucap Ibrahim.
-------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.