Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak lima perusahaan asal Indonesia masuk dalam daftar 1.000 perusahaan terbaik di dunia versi majalah Majalah TIME dan Statista.
Majalah TIME dan Statista memasukkan daftar 1.000 perusahaan terbaik di dunia dan memberikan peringkat mengacu skor tertinggi. Skor tersebut didasarkan pada penilaian atau rumus survei kepuasan karyawan, pertumbuhan pendapatan, dan data terkait environmental, social, and governance (ESG).
"Banyak perusahaan papan atas telah memberikan dampak sosial positif yang serupa sambil menghasilkan pendapatan dan membuat karyawan mereka senang pada saat yang sama. Itu belum tentu sesuatu yang diinginkan oleh investor mereka, tapi bahwa mereka tetap melakukannya adalah hal yang membedakan," tulis Jurnalis Majalah TIME Alana Semuels dikutip dari laporannya.
Dalam daftar tersebut, Apple Inc. menempati urutan pertama perusahaan terbaik di dunia. Disusul Accenture di posisi kedua dan Microsoft menempati peringkat ketiga.
Terdapat pula lima perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar perusahaan terbaik dunia versi majalah TIME. Perusahaan-perusahaan itu berasal dari sektor otomotif, perbankan, pertambangan, hingga industri pakan ternak dan unggas.
Lima perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar perusahaan terbaik dunia versi majalah TIME, ialah PT Astra International Tbk. (ASII) di peringkat ke-435 dengan skor 87,54, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) di peringkat 892 dengan skor 79,51.
Di belakang ASII dan BBNI, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) didapuk untuk menempati peringkat 908 dengan skor 79,19, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) di peringkat 914 dengan raihan skor 78,94, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) di peringkat 961 dengan skor 75,58.
PT Astra International Tbk. (ASII)
Astra merupakan perusahaan konglomerasi yang menaungi entitas bisnis di sektor otomotif, perkebunan, pertambangan batu bara, nikel, dan emas, penjualan alat berat, kontraktor pertambangan, hingga jasa keuangan dan infrastruktur. Pada akhir semester I/2024, ASII mengantongi total aset Rp466,01 triliun.
Di sisi kinerja keuangan, ASII meraih pendapatan bersih Rp159,96 triliun dan laba bersih Rp15,85 triliun. Saham ASII melemah 10,18% year-to-date dan parkir di level Rp5.075 sehingga kapitalisasi pasarnya mencapai Rp205,45 triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI)
BNI merupakan salah satu bank pelat merah yang fokus pada segmen korporasi. Perusahaan yang dikomandoi oleh Royke Tumilaar itu membukukan laba bersih konsolidasi senilai Rp10,7 triliun pada semester I/2024.
Pada saat yang sama penyaluran kredit BNI tumbuh 11,71% YoY menjadi Rp726,98 triliun. BNI mencatat total aset Rp1.072,45 triliun dan dana murah (CASA) sebesar Rp545,69 triliun pada akhir Juni 2024.
PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)
Adaro merupakan perusahaan energi yang memiliki tiga pilar bisnis, yaitu Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green. Perusahaan berkapitalisasi pasar Rp112,88 triliun itu dikemudikan oleh Garibaldi ‘Boy’ Thohir.
ADRO mencatatkan volume penjualan 34,94 juta ton batu bara pada semester I/2024. Dari sisi kinerja, pendapatan usaha ADRO mencapai US$2,97 miliar dengan laba inti US$911 juta dan EBITDA operasional US$1,23 miliar.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)
Bank Mandiri merupakan bank pelat merah yang saat ini dipimpin oleh Darmawan Junaidi sebagai Direktur Utama. BMRI telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 14 Juli 2003.
Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,55 triliun pada semester I/2024. Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.487,44 triliun per Juni 2024. Aset bank pun naik menjadi Rp2.257,81 triliun pada semester I/2024.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)
Charoen Pokphand Indonesia merupakan perusahaan pakan ternak, unggas, dan pengolahan produk unggas terintegrasi yang berdiri sejak 1972. CPIN go public dan mencatatkan sahamnya di BEI sejak 18 Maret 1991.
Total aset CPIN sebesar Rp42,65 triliun per 30 Juni 2024, atau naik dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp40,97 triliun. Adapun, penjualan CPIN tercatat sebesar Rp32,96 triliun dan laba bersihnya Rp1,76 triliun pada paruh pertama 2024.