Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Saratoga (SRTG) Melejit saat Adaro (ADRO) Lepas Bisnis Batu Bara Termal

Saham Saratoga (SRTG) melejit pada hari ini, Kamis (12/9/2024) di tengah aksi emiten portofolionya Adaro (ADRO) menjual segmen bisnis batu bara termal.
Saham Saratoga (SRTG) melejit pada perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2024) di tengah aksi emiten portofolionya Adaro (ADRO) menjual segmen bisnis batu bara termal. /Bisnis-Rizqi Rajendra.
Saham Saratoga (SRTG) melejit pada perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2024) di tengah aksi emiten portofolionya Adaro (ADRO) menjual segmen bisnis batu bara termal. /Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan peningkatan harga pada perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2024) di tengah aksi portofolionya, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menjual segmen bisnis batu bara termal.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham SRTG melesat 20% pada perdagangan hari ini, dan ditutup di level Rp2.760 per lembar. Harga saham SRTG juga naik 17,45% dalam sepekan perdagangan serta melejit 57,71% dalam sebulan perdagangan.

Adapun, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga saham SRTG melesat 68,29%.

Saham emiten besutan Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya ini pun banyak ditransaksikan. SRTG mencatatkan frekuensi transaksi 24.773 kali dengan nilai transaksi Rp394,6 miliar.

Tercatat, nilai beli asing atau net foreign buy saham SRTG mencapai Rp38,64 miliar pada perdagangan hari ini.

Melejitnya saham SRTG terjadi di tengah aksi perusahaan portofolio SRTG, yakni ADRO yang menjual segmen bisnis batu bara termal di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).

ADRO diketahui akan melakukan penjualan saham AAI melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (PUPS) kepada seluruh pemegang saham ADRO. Total harga penawaran berkisar US$2,45 miliar–US$2,63 miliar, setara 31,8%–34,2% dari total ekuitas ADRO.

"Dengan transaksi ini, ADRO berpotensi melepas seluruh kepemilikannya pada segmen bisnis batu bara termal dan akan berfokus pada segmen batu bara metalurgi di bawah Adaro Minerals (ADMR) dan segmen energi terbarukan di bawah Adaro Green," kata Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani pada Kamis (12/9/2024).

Menurutnya, dengan cash yang dimiliki ADRO setelah spin–off AAI, ADRO berpotensi membagikan dividen kepada pemegang sahamnya ataupun melakukan ekspansi dengan masif, baik secara organik maupun inorganik.

Proyeksi Saham SRTG

Di sisi lain, mengacu data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa lima sekuritas dari berbagai perusahaan sekuritas yang mengulas saham SRTG menyematkan rekomendasi beli. Target harga saham SRTG dalam 12 bulan yakni Rp2.100 per saham pun telah terlampaui.

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy dalam risetnya mempertahankan rekomendasi beli untuk SRTG, dengan target harga yang sudah terlampaui yakni Rp2.000.

Menurutnya, saham SRTG akan terdorong oleh fokus pemerintahan baru yang akan datang pada hilirisasi logam, ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV), digitalisasi, dan transisi menuju energi hijau. Kondisi tersebut memposisikan SRTG dengan baik untuk mendapatkan keuntungan.

Namun, ada tantangan yang dihadapi SRTG, yakni kinerja bisnis portofolio investasinya.

Sebagaimana diketahui, SRTG mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) sebesar Rp49,4 triliun pada semester I/2024, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp47,5 triliun.

Perolehan NAV ini terutama didukung kinerja positif dan kenaikan harga saham portofolio seperti ADRO dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta pertumbuhan dari portofolio perusahaan non-publik.

Adapun, ADRO membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp443,06 miliar pada semester I/2024, menyusut dibandingkan periode sama pada 2023 yang mencatatkan rugi Rp12,2 triliun. 

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper