Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Raih Rp13,11 Triliun Kontrak Baru per Juli 2024, Berapa Porsi IKN?

PTPP meraih kontrak baru Rp13,11 triliun sepanjang Januari-Juli 2024. Berapa porsi untuk IKN?
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menorehkan nilai kontrak baru sebesar Rp13,11 triliun sepanjang periode Januari–Juli 2024. 

Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo mengatakan perolehan kontrak baru didominasi oleh proyek dengan sumber dana dari pemerintah sebesar Rp49%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai 32%, swasta 18% dan lainnya hanya 1%.

“Adapun perolehan nilai kontrak tertinggi yaitu pada sektor jalan dan jembatan dengan persentase mencapai 40%, sektor gudang sebesar 38%, industri mencapai 18%, pelabuhan 3%, dan lainnya sebesar 1%,” ujar Joko kepada Bisnis, Rabu (4/9/2024). 

Melansir laporan perseroan, PTPP membukukan nilai kontrak dari proyek di luar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp9,98 triliun. Jumlah tersebut menyumbang 76,17% dari total nilai kontrak baru selama periode Januari – Juli 2024. 

Sementara itu, nilai kontrak yang berasal dari IKN Nusantara mencapai Rp3,12 triliun atau berkontribusi sebesar 23,82% dari total perolehan kontrak baru PTPP.

Sejumlah proyek yang digarap PTPP di IKN Nusantara, antara lain Kantor PUPR Wing 2 senilai Rp815, 56 miliar, Jalan Seksi 6C yang mencapai Rp746,63 miliar, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat sebesar Rp469,96 miliar, dan Jalan Tol Fase II 3B Rp359,02 miliar. 

Di sisi lain, Joko menyampaikan proyek baru lainnya yang diraih PTPP, di antaranya proyek JTLS 6/7, Muara Enim, Sumatra Selatan dengan nilai kontrak Rp4,49 triliun, sedangkan proyek BI Karawang Paket SPU menorehkan nilai kontrak Rp1,07 triliun. 

Dari sisi kinerja, PTPP meraih laba Rp147 miliar pada semester I/2024 atau tumbuh 52,46% secara tahunan. Peningkatan laba sejalan dengan kinerja pendapatan usaha yang meraih Rp8,79 triliun atau meningkat 9,28% secara tahunan (year-on-year/YoY). 

Pendapatan tersebut ditopang oleh segmen jasa konstruksi yang menyumbang Rp7,32 triliun meningkat 14,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di samping itu segmen engineering procurement construction (EPC) berkontribusi Rp814,29 miliar, sedangkan segmen properti dan realty meraih Rp336,83 miliar.

Di tengah kenaikan pendapatan usaha, beban pokok PTPP juga ikut meningkat 12,35% YoY menjadi Rp7,75 triliun. Dengan demikian, perseroan mencatatkan laba kotor Rp1,04 triliun sepanjang Januari – Juni 2024, atau turun 9,20% secara tahunan.

Dari sisi neraca keuangan, PTPP membukukan total aset Rp57,77 triliun per akhir Juni 2024 atau meningkat 2,22% YoY. Adapun liabilitas juga naik 2,75% secara tahunan menjadi Rp42,51 triliun, sementara ekuitas tumbuh 0,77% YoY ke Rp15,25 triliun.

Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2024 tercatat mencapai Rp4,32 triliun, melonjak 50,73% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp2,87 triliun.

--------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper