Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk menghapus sebanyak 10,26 miliar saham treasurinya. Lalu, bagaimana rekomendasi analis terhadap saham GOTO?
Berdasarkan data konsensus analis Bloomberg, dari 35 analis, sebanyak 26 analis memberikan rekomendasi beli terhadap saham GOTO. Sisanya, sebanyak 9 analis memberikan rating hold untuk saham GOTO.
Target harga tertinggi untuk saham GOTO datang dari Mandiri Sekuritas. Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi beli, dengan target price (TP) atau target harga Rp125 terhadap saham GOTO.
Selain Mandiri Sekuritas, salah satu sekuritas yang memberikan TP cukup tinggi untuk saham GOTO adalah BNI Sekuritas. BNI Sekuritas memberikan rekomendasi buy, dengan TP Rp100 untuk GOTO.
Sementara itu, target harga saham GOTO terbaru diberikan oleh Jefferies dengan rating buy dan target harga Rp95, serta Maybank Sekuritas dengan rekomendasi buy dan target harga yang sama pada Rp95 per saham.
Di sisi lain, rating hold terhadap saham GOTO diberikan oleh Goldman Sachs dengan TP sebesar Rp68 per saham. Target hold juga diberikan oleh Macquarie dengan TP pada Rp55 per saham.
Baca Juga
Sebelumnya, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menjelaskan penarikan saham treasuri yang dilakukan GOTO dapat berpengaruh positif terhadap fundamental GOTO. Menurutnya, penarikan saham treasuri ini akan berpengaruh terhadap laba bersih per saham GOTO yang akan membaik.
"Penarikan saham treasuri ini mungkin lebih ke arah jumlah lembar saham yang beredar di masyarakat berkurang. Secara fundamental dampaknya lebih positif terhadap kenaikan dari sisi laba bersih per lembar saham ya," kata Joezer.
Meski demikian, lanjut Joezer, fokus utama investor untuk GOTO lebih ke arah fundamental GOTO yang sudah mengalami perbaikan. Investor menanti perbaikan top line yang mendukung GOTO untuk menjadi perusahaan yang lebih profitable.
Joezer juga menyebutkan GOTO memberikan pedoman untuk mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun 2024.
"Kalau memang pedoman tersebut tercapai, seharusnya itu akan menjadi suatu katalis terhadap saham GOTO," ucapnya.
Selain dari sisi fundamental yang membaik, lanjut Joezer, di sisi lain manajemen GOTO telah mengalokasikan dana sebesar US$200 juta untuk melakukan share buyback. Hal ini menurut Joezer akan memperbaiki harga saham GOTO ke depannya.
"Jadi yang mungkin harapannya bisa mengurangi sebagian kelebihan pasokan saham juga di pasar," tutur Joezer.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.