Bisnis.com, JAKARTA — PT PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) meracik serangkaian strategi untuk menggenjot kinerja eskpor agar produk-produk unggulannya bisa mendunia.
Direktur Utama SIDO, David Hidayat mengungkapkan peluang ekspor produk-produk Sido Muncul di pasar dunia masih terbuka lebar dan sejauh ini ekspor yang dilakukan sudah berkontribusi 8% pada semester I/2024.
"Ke depannya, kami menargetkan kinerja ekspor dapat terus tumbuh dengan memperkuat jaringan distribusi di negara-negara yang dituju, merambah negara baru, serta memperkenalkan produk baru untuk ekspor," katanya, saat ditanyai Bisnis, pada Senin (2/9/2024).
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa untuk mendukung kinerja SIDO, ada beberapa fokus strategi yang selama ini telah dijalankan, dan akan terus dikembangkan.
"Antara lain, meningkatkan kualitas outlet distribusi dengan menjaga ketersediaan produk-produk Sido di pasar, meningkatkan penetrasi produk-produk baru, memperluas pasar ekspor, serta menjaga efisiensi dan efektifitas biaya," ucapnya kepada Bisnis.
Direktur Keuangan Sido Muncul Budiyanto mengatakan bahwa porsi penjualan ekspor SIDO terhadap total penjualan mencapai 5,8% pada 2023.
Baca Juga
Sementara, dia mengatakan bahwa untuk porsi ekspor, SIDO berharap dapat meningkatkan kontribusi ekspor yang saat ini 8% menjadi 15% dalam waktu sekitar 3-5 tahun ke depan.
"Negara-negara baru antara lain Vietnam, kita sudah akan targetkan untuk bisa pengiriman perdana di semester II [2024] dan juga kami sedang pembicaraan dengan negara-negara lain di beberapa negara Afrika dan lain-lain," ucapnya.
Untuk diketahui, laba bersih SIDO pada semester I/2024 sebesar Rp608 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 36% dari Rp448 miliar di semester I/2023.
"Karena pertumbuhan penjualan lebih tinggi, efisiensi beban, dan risiko bisnis yang terkendali," katanya saat Public Expose, Rabu (28/8/2024).
Kemudian, David mengatakan bahwa pada semester II/2024, SIDO akan melanjutkan berbagai inisiatif strategis untuk meningkatkan kinerja.
"Baik untuk mendorong penjualan dan efisiensi biaya. Manajemen menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih minimum 10% (yoy) sampai akhir tahun 2024," tambahnya.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.