Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir siap meracik strategi untuk memenuhi target setoran dividen yang dipatok Rp90 triliun pada 2025, jauh lebih tinggi dari target 2024 dan rancangan postur anggaran fiskal sebelumnya.
Erick mengatakan target setoran dividen itu lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang dipatok Rp85,84 triliun. Meski diakui cukup berat, dia bakal menginstruksikan perusahaan pelat merah untuk melakukan efisiensi agar target dapat terwujud.
"Memang kami harus lakukan efisiensi lagi menyeluruhnya. Mungkin banyak pihak pasti tidak suka, karena tidak mungkin kenaikan ini hanya tergantung daripada peningkatan laba," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Ketua Umum PSSI ini menuturkan bahwa kinerja keuangan BUMN sejatinya sudah berada di jalur positif. Hal itu tecermin dari jumlah perusahaan pelat merah yang sudah termasuk dengan holding, hanya 7 BUMN yang masih membukukan kerugian.
"Artinya, kalau 47 BUMN, kurang lebih ini 15%. Jadi ya, sudah menuju area yang baik. Peningkatan good corporate governance kita harus terus lakukan," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, setoran dividen BUMN 2025 juga lebih besar dari target yang tertuang di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Dalam rancangan ini, pendapatan pos kekayaan negara dipisahkan dari dividen BUMN mencapai Rp86 triliun.
Baca Juga
Terkait dengan realisasi tahun ini, Kementerian Keuangan melaporkan total setoran dividen perusahaan pelat merah yang masuk ke dalam pos kekayaan negara dipisahkan sudah mencapai Rp60,1 triliun pada semester I/2024.
Berdasarkan laporan Pelaksanaan APBN Semester Pertama Tahun Anggara 2024, disebutkan setoran dividen BUMN pada semester I/2024 meningkat 41,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp42,4 triliun.
“Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kenaikan setoran dividen BUMN, baik dari sektor perbankan maupun nonperbankan atas peningkatan kinerja keuangan BUMN,” tulis laporan Kementerian Keuangan.
Sementara itu, setoran dividen pada paruh pertama tahun ini juga telah memenuhi 70% dari target dividen BUMN yang ditetapkan sebesar Rp85,84 triliun sepanjang 2024.
Kementerian Keuangan memperkirakan kinerja positif pendapatan kekayaan negara dipisahkan akan terus berlanjut hingga semester II/2024 dengan dukungan setoran dividen BUMN.
Atas keyakinan tersebut, prognosis pendapatan kekayaan negara dipisahkan pada semester II/2024 diperkirakan mencapai Rp25,74 triliun atau 30% dari APBN Tahun Anggaran 2024.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.