Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham GOTO Usai Demo Driver Ojol Minta Penyesuaian Tarif

Sejumlah sekuritas menyarankan investor untuk wait and see atas saham GOTO, di tengah ramainya aksi demonstasi para diriver ojol meminta penyesuaian tarif.
Sejumlah sekuritas menyarankan investor untuk wait and see atas saham GOTO, di tengah ramainya aksi demonstasi para diriver ojol meminta penyesuaian tarif. Bisnis/Himawan L Nugraha
Sejumlah sekuritas menyarankan investor untuk wait and see atas saham GOTO, di tengah ramainya aksi demonstasi para diriver ojol meminta penyesuaian tarif. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sekuritas menyarankan investor untuk wait and see atas saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GOTO, di tengah ramainya aksi demonstasi para diriver ojek online (ojol) yang menuntut penyesuaian tarif agkutan.

Kendati kinerja keuangan semester I/2024 cukup membaik, persaingan usaha serta harga saham yang masih mendekati level Rp50 per lembar masih menjadi konsen sebagian analis.

“Untuk rekomendasi saham GOTO kami merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu,” kata analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda saat dihubungi, Kamis (29/8/2024).

Vicky menuturkan saham GOTO masih mudah dipengaruhi oleh persaingan usaha yang ketat di bisnis transportasi digital tersebut.

Di sisi lain, dia menuturkan, GOTO belakangan telah berhasil mengurangi kerugian laba bersihnya.

“Walaupun masih terus beradaptasi dengan berbagai tantangan,” kata dia.

Di sisi lain, Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora tidak menyarankan masyarakat membeli saham GOTO saat ini.

Andika beralasan harga saham GOTO masih rawan dengan mendekat di level gocap. Kendati demikian, kata dia, kinerja GOTO pada paruh pertama 2024 terbilang baik.

“Pendapatan tumbuh 22% dan rugi bersih kian menyusut. Hal ini bisa membuat GOTO akan berpeluang membukukan laba bersih ke depannya,” kata Andika saat dihubungi, Kamis (29/8/2024).

Ihwal demonstrasi yang digelar mitra driver GOTO, Andika mengatakan, aksi itu tidak bakal berdampak fundamental untuk kinerja perseroan. Menurut dia, aksi demonstratsi itu hanya bersifat sementara. 

“Demo gojek hari ini hanya sentimen jangka pendek saja,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, massa aksi demo ojek online (ojol) dan kurir online menuntut potongan tarif yang sebelumnya 20% diturunkan. Selain itu, massa juga menuntut penghapusan aturan suspensi atau pembekuan akun akibat keluhan pelanggan.

Berdasarkan pantauan Bisnis, Kamis (29/8/2024) pukul 14.24 WIB, sejumlah orator mulai menyuarakan beberapa tuntutan seperti tingginya potongan tarif serta mudahnya aplikator melakukan suspensi terhadap akun ojol.

"Lawan aplikator! Potongan 20% kami makan apa? Suspensi akun dari aplikator juga terlalu mudah," teriak orator disambut riuhan massa aksi, Kamis (29/8/2024). 

Dari lantai bursa, saham GOTO ditutup di harga Rp51 per lembar pada perdagangan hari ini. Sejak awal tahun, saham GOTO telah terkoreksi 41,38%, setelah sempat menyentuh level Rp92 per lembar pada 15 Januari 2024 lalu.

Kendati demikian, data konsensus Bloomberg hingga akhir perdagangan Kamis (28/8/2024) mayoritas sekuritas yang mengulas saham GOTO masih mempertahankan pandangan terhadap prospek GoTo Gojek Tokopedia.

Tercatat, sebanyak 27 dari 36 sekuritas yang mengulas saham GOTO masih memberikan rekomendasi beli. Sisanya, 9 analis menyematkan peringkat hold.

Target saham GOTO menurut konsensus juga masih menyimpan potensi return jumbo sebesar 60,6%. Pasalnya, konsensus memiliki target Rp81,89 dalam 12 bulan ke depan.

Kendati demikian, data konsensus Bloomberg hingga akhir perdagangan Kamis (28/8/2024) mayoritas sekuritas yang mengulas saham GOTO masih mempertahankan pandangan terhadap prospek GoTo Gojek Tokopedia.

Tercatat, sebanyak 27 dari 36 sekuritas yang mengulas saham GOTO masih memberikan rekomendasi beli. Sisanya, 9 analis menyematkan peringkat hold.

Target saham GOTO menurut konsensus juga masih menyimpan potensi return jumbo sebesar 60,6%. Pasalnya, konsensus memiliki target Rp81,89 dalam 12 bulan ke depan.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper