Bisnis.com, JAKARTA — Bandar Udara Dhoho Kediri garapan emiten rokok milik konglomerat keluarga Wonowidjojo PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) bakal melayani penerbangan umrah akhir tahun ini.
Direktur GGRM Istata Taswin Siddharta mengatakan saat ini bandara Dhoho telah melayani penerbangan reguler dari Kediri ke Jakarta, dan dari Kediri ke Balikpapan.
Rencanannya, penerbangan untuk umrah bisa segera diesekusi akhir 2024. Hanya saja, dia menggarisbawahi, perseroan mesti menyiapkan sejumlah hal untuk menjalankan rencana tersebut.
“Penerbangan umrah akhir tahun ini dan awal tahun depan tapi itu membutuhkan pengerjaan lebih lanjut dan waktu juga,” kata Istata saat konferensi pers daring, Kamis (29/8/2024).
Seperti diketahui, GGRM mengendalikan Bandara Dhoho lewat anak usaha PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Sampai awal tahun ini, GGRM telah menyuntikkan modal mencapai Rp15 triliun ke SDHI untuk pengembangan Bandara Dhoho.
Emiten berkode saham GGRM ini tercatat memiliki 13,99 juta saham atau sebesar Rp13,99 triliun dan kepemilikan PT Surya Duta Investama sebanyak 1 saham atau Rp1 juta.
Baca Juga
“Saat ini kami masih menggunakan dana internal untuk funding proyek-proyek tersebut, walaupun tidak tertutup kemungkinan tambahan dana dari perbankan atau partner lain,” kata dia.
SDHI telah resmi menandatangani kerja sama dengan pemerintah dalam rangka pembangunan bandara tersebut pada 7 September 2022.
Penandatangan tersebut sekaligus menandai proyek bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan pembiayaan swasta murni dan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Manajemen GGRM menjelaskan perjanjian kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) tersebut memiliki jangka waktu kerja sama adalah 50 tahun sejak tanggal operasi komersial tahap I.
SDHI akan melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri ini bersama Angkasa Pura I. Keduanya telah dinyatakan sebagai pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.
Kementerian Perhubungan melaporkan total investasi mencapai Rp10,8 triliun dengan pemerincian Rp6,6 triliun pada tahap I, Rp1,2 triliun pada tahap II, dan Rp3 triliun pada tahap III.
Dengan pembangunan ini, kapasitas penumpang bandara untuk tahap I bisa mencapai 1,5 juta penumpang per tahun. Kemudian kapasitas tahap II menjadi 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan mengupayakan pelayanan penerbangan umrah melalui bandara ini mulai tahun depan setelah proses pembangunan rampung.
Dia menuturkan bahwa, Kemenhub akan mulai berkoordinasi dengan pihak otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA).
“Kalau ini disetujui pihak GACA, maka minimal kita akan buka penerbangan umroh,” kata Budi Karya dikutip dari keterangan resminya, Jumat (14/7/2023).
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.