Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menjadikan pengembangan kapasitas angkutan batu bara sebagai salah satu fokus perseroan untuk 5 tahun mendatang.
SVP Management Office PTBA Setiadi Wicaksono mengatakan upaya tersebut bertujuan mempercepat monetisasi cadangan batu bara. Berdasarkan data perusahaan, cadangan batu bara PTBA mencapai 2,98 miliar ton dan sumber daya 5,81 miliar ton.
“Sebagai upaya untuk mempercepat monetisasi batu bara, di antaranya dengan pengembangan proyek Tanjung Enim ke Keramasan,” ujarnya dalam Pubex Live 2024, Selasa (27/8/2024).
Setiadi menjelaskan proyek itu merupakan hasil sinergi antara PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Kerja sama yang diteken pada 12 Oktober 2023 ini, menyepakati pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan.
Proyek itu akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun. Adapun, groundbreaking fasilitas penanganan batu bara telah dilakukan 30 Desember 2023.
“Dengan pipeline ini bisa menambah kapasitas existing yang saat ini ada di kisaran 32 hingga 33 juta ton per tahun dari sisi pertumbuhan TE Tarahan maupun TE Kertapati,” kata Setiadi.
Pada 2024, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton. Target tersebut diikuti dengan penjualan sebanyak 43,1 juta ton, serta angkutan mencapai 33,7 juta ton.
Untuk memenuhi target tersebut, PTBA turut menjalin kerja sama dengan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) yaitu anak perusahaan PT Titan Infra Energy Group, yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batu bara.
Melalui kerja sama itu, SDJ akan menyediakan jasa logistik untuk pengangkutan batu bara dari Pelabuhan Muat Sungai Musi hingga mother vessel di Pelabuhan Tanjung Kampeh. Volume pengangkutan batu bara ditargetkan mencapai sekitar 2,5 juta ton pada 2024.