Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kans Emiten Unggas dari Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Pilih JPFA atau CPIN?

Pembahasan program Makan Bergizi Gratis pemerintahan Prabowo-Gibran terus dikebut. Sentimen itu dinilai menjadi angin segar bagi emiten unggas JPFA dan CPIN.
Ana Noviani, Fahmi Ahmad Burhan
Rabu, 21 Agustus 2024 | 14:00
Ilustrasi program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran. Dok Freepik
Ilustrasi program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Pembahasan program Makan Bergizi Gratis yang diusung pemerintahan Prabowo-Gibran terus dikebut. Sentimen itu dinilai sejumlah analis menjadi angin segar bagi emiten unggas. 

Di Bursa Efek Indonesia, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) merupakan dua emiten sektor perunggasan berskala besar. Sebagai gambaran, CPIN dan JPFA masing-masing membukukan pendapatan sebesar Rp61,61 triliun dan Rp51,17 triliun pada 2023. 

Tak hanya dari segi pendapatan, kapitalisasi pasar kedua emiten tersebut juga cukup mumpuni. Hingga jeda siang perdagangan Rabu (21/8/2024), kapitalisasi pasar CPIN tercatat sebesar Rp82,81 triliun dan JPFA sebesar Rp18,59 triliun. 

Di lantai bursa, saham CPIN dan JPFA kompak menguat secara year-to-date. Saham JPFA unggul dengan lonjakan 46,76%, sedangkan saham CPIN hanya naik tipis 0,5%. 

Saham kedua emiten unggas itu justru bertengger di zona merah saat sentimen program Makan Bergizi Gratis berembus kencang. Saham CPIN tercatat turun 6,48% dan JPFA terkoreksi 6,21% dalam sebulan terakhir. 

Meski begitu, mayoritas analis yang mengulas saham CPIN dan JPFA masih memberikan pandangan yang positif. Hal itu tecemin pada peringkat rekomendasi saham yang dihimpun oleh Bloomberg

Berdasarkan data Bloomberg, 14 dari 17 analis merekomendasikan beli JPFA, 2 analis hold, dan 1 analis menyarankan jual. Adapun, target harga saham JPFA menurut konsensus analis Bloomberg dikalkulasi ada di posisi Rp1.871 dalam 12 bulan ke depan.

Senada, Bloomberg mencatat sebanyak 13 dari 18 analis yang mengulas CPIN memberikan rekomendasi beli, 4 analis hold, dan 1 analis merekomendasikan jual. Saham CPIN diestimasi masih menembus level Rp5.950 per saham dalam 12 bulan ke depan berdasarkan konsensus analis Bloomberg

Teranyar, analis Phillip Sekuritas Marvin Lieviencent menyarankan beli terhadap CPIN dengan target harga Rp6.600 per saham. Berbanding terbalik, analis OCBC Sekuritas Liga Maradona menyarankan jual untuk saham CPIN dengan target harga Rp4.575.

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Kristo menyematkan peringkat akumulai dengan target harga Rp5.825 dan analis Sucor Sekuritas Clara Nathania merekomendasikan beli terhadap saham CPIN dengan target harga Rp6.000 per saham. 

Untuk saham JPFA, peringkat beli diberikan oleh analis Shinhan Sekuritas Billy Ibrahim Djaja dengan target harga Rp2.000, analis RHB Sekuritas dengan target harga Rp2.100, dan analis Indo Premier Sekuritas Andrianto Saputra dengan target harga Rp2.050 per saham. 

Berseberangan dengan rekomendasi beli terhadap CPIN, analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Kristo memberikan rekomendasi hold untuk JPFA dengan target harga Rp1.740 per saham. 

Adapun, analis OCBC Sekuritas Liga Maradona juga menyematkan peringkat jual untuk JPFA dengan target harga Rp1.220 per saham. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan emiten unggas sedkit tepompa oleh sentimen program makan gratis Prabowo-Gibran, selain itu emiten-emiten poultry memang mencatatkan kinerja moncer sesuai ekspektasi, seiring dengan kondisi perbaikan, seperti harga pakan yang telah normal.

"Ini meningkatkan optimalisasi kinerja fundamental kinerja emiten poultry," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Ke depan menurutnya kinerja keuangan dan saham emiten unggas masih menjanjikan, didorong oleh katalis positif.

"Ada kebijakan pemerintahan baru, kebijakan makan siang gratis yang menjadi katalis positif, karena permintaan terhadap makanan bergizi, termasuk ditopang emiten unggas semakin meningkat," ujar Nafan.

Nafan memberikan rekomendasi buy untuk CPIN dengan target harga Rp6.100. Kemudian, JPFA direkomendasikan hold dengan target harga Rp1.695. Lalu, MAIN direkomendasikan hold dengan target harga Rp835.

Sementara Analis Sucor Sekuritas Clara Nathania dalam risetnya menilai emiten unggas seperti CPIN memiliki prospek kinerja yang baik didorong oleh proksi terhadap segmen kelas menengah yang tumbuh pesat di Indonesia.

"Prospek pertumbuhan pendapatan CPIN juga kuat seiring dengan perolehan arus kas yang kuat, didorong oleh perbaikan lingkungan peraturan dan normalisasi biaya," ujarnya dalam riset pada Selasa (13/8/2024).

Sucor Sekuritas pun merekomendasikan beli untuk saham CPIN dengan target harga Rp6.000.

--------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper