Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Intiland Development Tbk. (DILD) akan memulai pengembangan tiga proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, seiring seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking pada Senin (12/8/2024).
Intiland melalui entitas anak PT Adiwarna Harapan Nusantara turut menggandeng PT Abdael Nusa dan CAMC Engineering Co, Ltd. dalam pengembangan tiga proyek di IKN.
Abdael Nusa merupakan pengembang properti dengan portofolio proyek di Surabaya, Jakarta, dan Bali. Sementara itu, CAMC Engineering adalah perusahaan internasional asal China yang berkecimpung di bidang konstruksi, teknik, serta manajemen proyek.
Sofyan A. Djalil, Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen Intiland, menyatakan bahwa proyek IKN Nusantara membuka peluang besar bagi pemerataan pembangunan, sekaligus menjadi langkah strategis Indonesia ke depan.
“Pembangunan IKN Nusantara adalah langkah strategis untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, bukan hanya sebuah pencapaian penting atau milestone bagi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (12/8/2024).
Intiland akan membangun tiga proyek di IKN Nusantara. Proyek pertama adalah pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara, yang mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage.
Baca Juga
Proyek kedua adalah Nusantara Quarter, kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersial dengan akses transportasi publik.
Selanjutnya, pengembangan ketiga yakni kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence.
Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara selaku entitas yang mempersiapkan proyek Intiland di IKN, mengatakan semua pengembangan proyek dirancang dengan mengedepankan prinsip ramah lingkungan serta efisiensi energi.
Berikut rincian tiga proyek Intiland Development di IKN Nusantara:
1. Kawasan Mixed-use Grand Whiz Nusantara
Theresia menjelaskan bahwa kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara yang dibangun di lahan 0,72 hektare akan terdiri atas 50 unit serviced apartment, 50 unit hotel, perkantoran, area ritel, pusat olahraga dan kolam renang, serta fasilitas food and beverage.
Desain Grand Whiz Nusantara bakal memaksimalkan penggunaan bukaan pada fasad bangunan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami.
Grand Whiz Nusantara juga menempatkan secara khusus tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai shading untuk memberikan keteduhan dan kenyamanan. Ada juga akses pejalan kaki dan terintegrasi sebagai konektor guna mempermudah mobilitas.
Theresia menyebutkan Grand Whiz Nusantara mengalokasikan 47% dari luas area lahan untuk ruang terbuka hijau, yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk area sosialisasi publik, serta fasilitas lain untuk semua kalangan.
2. TOD Nusantara Quarter
Proyek di lahan seluas 6,7 hektare ini bakal mengedepankan aspek integrasi dan fungsionalitas antarbangunan. Kawasan TOD itu juga dibangun dengan keunggulan konsep yang mengutamakan aspek transit interchange, walkable, area terbuka hijau, dan berkelanjutan.
Rencana awal pengembangan meliputi gedung perkantoran di area sekitar 2,2 hektare, apartemen 3,3 hektare, dan low-rise development untuk ritel atau komersial di lahan sekitar 1,2 hektare. Adapun, area publik terbuka hijau akan menempati 46% dari total luas area.
“Pengembangan kawasan TOD akan meningkatkan aksesibilitas pejalan kaki menuju simpul-simpul transportasi publik yang tersedia. Kami mengembangkan titik-titik ruang terbuka yang dirancang untuk menciptakan suasana kawasan yang hijau dan rimbun,” kata Theresia.
3. Royale Nusantara Golf Resort & Residence
Intiland rencananya membangun Royale Nusantara Golf Resort & Residence, kawasan hunian dengan fasilitas lapangan golf seluas lebih kurang 200 hektare dan 70% di antaranya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau.
Kawasan tersebut menawarkan banyak keunggulan, mulai dari tingkat hunian yang rendah (low-density], rindang, eksklusif, serta memiliki akses terpadu dengan transportasi publik.
Di area lahan seluas 100 hektare, Royale Nusantara bakal memiliki lapangan golf dengan 18 holes dan memungkinkan untuk dikembangkan hingga 27 holes. Pengembangan ini, akan menjadi salah satu daya tarik bagi pecinta golf dari dalam dan luar negeri.
Theresia juga berharap fasilitas ini turut menjadikan IKN sebagai kota kelas dunia yang bisa menjadi destinasi sekaligus memberikan kontribusi terhadap perekonomian Ibu Kota Nusantara.
Sementara itu, untuk kawasan hunian akan menempati area lahan seluas 100 hektare yang dapat menyediakan sekitar 800 hingga 1.000 unit rumah.
“Kami berharap pembangunan proyek-proyek ini berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan. Kami mohon dukungan dari seluruh pihak dan para pemangku kepentingan agar pengembangan ini dapat memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat,” ujar Theresia.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.