Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Jatuh Tempo Obligasi Rp1,9 Triliun, PT KAI Bersiap Refinancing

PT KAI bersiap melakukan refinancing jelang jatuh tempo obligasi sebesar Rp1,9 triliun pada 2024.
Tampilan Kereta Ekonomi New Generation. PT KAI bersiap melakukan refinancing jelang jatuh tempo obligasi sebesar Rp1,9 triliun pada 2024. / Dok. KAI
Tampilan Kereta Ekonomi New Generation. PT KAI bersiap melakukan refinancing jelang jatuh tempo obligasi sebesar Rp1,9 triliun pada 2024. / Dok. KAI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersiap melakukan refinancing jelang jatuh tempo obligasi sebesar Rp1,9 triliun pada 2024.

PT KAI akan menghadapi jatuh tempo Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri B pada 21 November 2024 senilai Rp1 triliun, dan Obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019 Seri A yang jatuh pada 13 Desember 2024 dengan nilai Rp900 miliar.

Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba mengatakan bahwa seiring jatuh tempo obligasi senilai Rp1,9 triliun pada akhir 2024, perusahaan transportasi milik negara ini berencana melakukan refinancing atau pendanaan ulang lewat penerbitan obligasi.

Refinancing dengan penerbitan obligasi baru. KAI terus mengeksplor, mengoptimalkan, dan menyeimbangkan sumber-sumber pembiayaan sesuai kebutuhan perusahaan dan kondisi makro ekonomi, salah satunya obligasi,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (8/8/2024).

KAI diketahui menerbitkan obligasi dan sukuk bernilai total Rp1 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, dana tersebut akan digunakan untuk membayar pengadaan 54 lokomotif dan pengadaan aset gerbong datar di Sumatera Selatan.

Perinciannya, KAI menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp700 miliar. Obligasi, yang dijamin secara kesanggupan penuh atau full commitment ini, terdiri atas tiga seri.

Seri A memiliki pokok obligasi sebesar Rp67 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,90% per tahun, dan berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi. Adapun Seri B bernilai pokok Rp295,5 miliar dengan kupon 7,20% per tahun dan berjangka waktu lima tahun.

Sementara itu, Seri C memiliki jumlah pokok obligasi Rp337,5 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,30% per tahun. Jangka waktu seri ini mencapai 7 tahun sejak tanggal emisi.

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 9 November 2024, sedangkan jatuh tempo masing-masing obligasi jatuh pada 9 Agustus 2027 untuk Obligasi Seri A, lalu 9 Agustus 2029 untuk obligasi Seri B, dan 9 Agustus 2031 untuk Seri C.

Manajemen KAI menjelaskan bahwa sebanyak Rp500 miliar dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk membayar pengadaan 54 lokomotif dalam pengembangan angkutan barang di Sumatera Selatan.

“Sisanya digunakan untuk sebagian penyelesaian pada pekerjaan prasarana, seperti penataan emplasemen Stasiun Kramasan, pekerjaan prasarana lainnya seperti pembangunan stasiun, serta double track dalam rangka pengembangan angkutan barang di Sumatera Bagian Selatan,” tulis keterbukaan informasi KAI.

Di sisi lain, KAI juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp300 miliar.

Seperti halnya obligasi, sukuk ijarah juga diterbitkan dalam tiga seri. Seri A memiliki sisa imbalan sukuk ijarah sebesar Rp62,5 miliar dengan cicilan Rp4,31 miliar per tahun yang dihitung dari jumlah sisa imbalan ijarah Seri A. Sukuk ini berjangka waktu tiga tahun.

Sementara itu, jumlah sisa imbalan sukuk ijarah Seri B senilai Rp127,27 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp9,16 miliar per tahun dan jangka waktu mencapai lima tahun.

Adapun Seri C memiliki nilai Rp110,23 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp8,04 miliar per tahun yang dihitung dari jumlah sisa imbalan ijarah. Seri tersebut berjangka waktu hingga 7 tahun, terhitung sejak tanggal emisi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper