Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menyampaikan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp295 miliar sepanjang semester I/2024.
Direktur Astra Otoparts Sophie Handili mengatakan sampai dengan akhir Juni 2024 total capex yang terealisasi sekitar 59% dari total Rp500 miliar pada tahun ini.
"Realisasi belanja modal mayoritas digunakan untuk capex rutin seperti capability, automation, maupun digitalisation yang sedang kami kembangkan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2024).
Menilik kinerja keuangannya, laba bersih AUTO melejit 26,48% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,01 triliun, dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp801,55 miliar.
Di lain sisi, pendapatan AUTO turun tipis 2% menjadi Rp9,19 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp9,38 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari manufaktur komponen otomotif sebesar Rp5,25 triliun, diikuti segmen perdagangan sebesar Rp4,66 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp731,06 miliar.
"Di samping keuntungan dari operasional, pada semester I/2024 perseroan juga membukukan keuntungan atas penjualan tanah dan bangunan yang sudah tidak digunakan untuk kegiatan manufaktur," katanya.
Tanpa memperhitungkan keuntungan dari penjualan tanah dan bangunan tersebut, AUTO mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp860 miliar pada semester I/2024, tumbuh 6,8% dari laba bersih konsolidasian semester I/2023 sebesar Rp800 miliar.
Adapun, penjualan pihak ketiga lokal AUTO naik menjadi Rp5,59 triliun, sedangkan penjualan ekspor juga naik menjadi Rp819,01 miliar dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp530,8 miliar.
Menurut Sophie, kenaikan penjualan ekspor meningkat seiring dengan kenaikan permintaan dari negara tujuan ekspor dan AUTO juga turut mengembangkan portofolio produk di negara tujuan ekspor. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berdampak positif terhadap ekspor tersebut.
"Kami juga terus mencari peluang pada negara tujuan ekspor baru untuk meningkatkan penjualan di masa depan," katanya.
Terkait rencana ekspansi pada paruh kedua 2024, Sophie mengatakan AUTO akan memperbanyak jumlah outlet melalui jaringan Shop and Drive maupun Astra Otoservice.
Selain itu, lanjutnya, AUTO juga melakukan diversifikasi bisnis alat-alat kesehatan dan komponen non-otomotif, serta terus meningkatkan operational excellence. Kendati demikian, menurutnya kinerja perseroan pada semester II/2024 dihadapi tantangan pelemahan daya beli masyarakat.
"Sampai saat ini, daya beli masyarakat untuk membeli kendaraan baru masih menjadi tantangan bagi kami," jelasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.