Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berisiko Terkoreksi Bila Tidak Mampu Tembus 7.354, Cek Analisanya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melemah hari ini, Selasa (30/7/2024), bila ditelaah secara teknikal oleh MNC Sekuritas.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melemah hari ini, Selasa (30/7/2024), bila ditelaah secara teknikal oleh MNC Sekuritas.

Indeks komposit yang menguat 0,01% ke 7.288 pada perdagangan kemarin, Senin (29/7/2024), masih disertai oleh volume pembelian. MNC Sekuritas berpendapat selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3).

“ Sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. Adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.103. Area support IHSG pada 7.207 sampai 7.099, sedangkan area resistance pada 7.354 sampai 7.396,” tulis tim riset pada Selasa, (30/7/2024).

Tim riset MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham seperti ADRO, BMRI, dan INDF.

Mereka menilai saham ADRO yang bergerak flat ke Rp3.180 masih disertai dengan munculnya volume pembelian. Saat ini, diperkirakan posisi ADRO sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (v), sehingga ADRO akan rawan terkoreksi terlebih dahulu.

Sementara itu untuk, saham BMRI yang terkoreksi 1,15% ke Rp6.475 dan masih didominasi oleh volume penjualan, namun koreksinya masih tertahan MA20. Posisi BMRI saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga koreksinya masih rawan berlanjut.

Adapun saham INDF yang terkoreksi 0,82% ke Rp6.075 masih didominasi oleh volume pembelian, koreksinya pun telah menembus MA60. “Kami perkirakan, posisi INDF saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave ii dari wave (iii), sehingga INDF masih rawan melanjutkan koreksinya,” pungkasnya.

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper