Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) membukukan penurunan laba bersih sepanjang semester I/2024, imbas tertekan kerugian selisih kurs.
Mengacu laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan PWON sejatinya naik 12,58% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,26 triliun, dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp2,89 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan PWON ditopang dari pusat perkantoran, perbelanjaan dan apartemen servis sebesar Rp1,9 triliun, disusul real estate Rp811,21 miliar, serta perhotelan sebesar Rp569,46 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp25,56 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok PWON juga naik 10,6% menjadi Rp1,41 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,27 triliun.
Laba bruto PWON pun tercatat naik sebesar 14,14% YoY menjadi Rp1,84 triliun, dari posisi semester I/2023 sebesar Rp1,61 triliun.
Kendati pendapatan naik, fluktuasi nilai tukar rupiah membuat PWON mengalami kerugian selisih kurs pada periode Januari-Juni 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga
"Grup mencatat kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp297,77 miliar pada 2024, dibandingkan pada 2023 yang mengalami keuntungan sebesar Rp211,18 miliar," ujar Manajemen PWON dikutip Senin (29/7/2024).
Alhasil, laba bersih PWON tergerus 22,97% YoY menjadi Rp846,33 miliar semester I/2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,09 triliun.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode PWON tercatat sebesar Rp8,95 triliun, naik 22,12% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp7,33 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset PWON sebesar Rp34,24 triliun per 30 Juni 2024, dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp32,71 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp10,89 triliun, dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar Rp9,91 triliun. Sementara itu ekuitas PWON naik menjadi Rp23,35 triliun, dari posisi Desember 2023 sebesar Rp22,79 triliun.
Sebagai catatan, PWON membukukan marketing sales naik 28% YoY menjadi Rp771 miliar pada 6 bulan pertama 2024. Dengan capaian tersebut, PWON telah merealisasikan 51% dari target prapenjualan tahun ini yang dibidik senilai Rp1,5 triliun.
Menilik harga sahamnya, pada Senin (29/7/2024) saham PWON naik 3,43% ke level Rp422 per saham, namun secara year-to-date (YtD) saham PWON terkoreksi 7,05%.
---
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.