Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Antam (ANTM) Tergerus 17% ke Rp1,55 Triliun Semester I/2024

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam mencatatkan penurunan laba bersih meski penjualan meningkat sepanjang semester I/2024.
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu galeri emas di Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu galeri emas di Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten emas pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam mencatatkan penurunan laba bersih meski penjualan meningkat sepanjang semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, ANTM mencatatkan total penjualan sebesar Rp23,18 triliun sepanjang semester I/2024. Penjualan tersebut naik 7,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp21,66 triliun. 

Penjualan ANTM ditopang oleh produk emas sebesar Rp18,82 triliun bijih nikel sebesar Rp1,9 triliun, feronikel sebesar Rp1,52 triliun, alumina sebesar Rp724,94 miliar, dan perak sebesar Rp34,80 miliar. Adapun pendapatan jasa pemurnian logam mulia adalah sebesar Rp98,18 miliar. 

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok ANTM juga ikut meningkat menjadi Rp21,18 triliun. Beban ini tumbuh 21,61% dibandingkan dengan periode semester I.2023 yang tercatat sebesar Rp12,42 triliun. 

Alhasil, laba kotor ikut tergerus 52,75% menjadi sebesar Rp2 triliun, padahal periode yang sama tahun lalu ANTM mencatatkan laba kotor sebesar Rp4,24 triliun. 

Meski demikian, ANTM memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp576 miliar, penghasilan lain-lain sebesar Rp70,51 miliar, dan penghasilan keuangan sebesar Rp277,95 miliar. 

Setelah diakumulasikan dengan beban dan pos lainnya, ANTM mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp1,55 triliun. Laba tersebut lebih rendah 17,95% dibandingkan dengan periode semester I/2023 yang sebesar Rp1,88 triliun. 

Di sisi lain, ANTM mencatatkan total liabilitas sebesar Rp9,49 triliun per Juni 2024. Secara terperinci, liabilitas jangka pendek sebesar Rp6,74 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp2,74 triliun. 

Sementara itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp29,69 triliun dengan total aset mencapai Rp39,18 triliun. 

-----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper