Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik Tipis, Pertamina Geothermal (PGEO) Raih Laba US$96,27 Juta

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengantongi kenaikan laba bersih pada semester I/2024 kendati pendapatan perusahaan tertekan secara tahunan.
Pekerja PT. Pertamina Geothermal Energy melakukan pengecekan rutin. Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja PT. Pertamina Geothermal Energy melakukan pengecekan rutin. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi baru terbarukan Grup Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengantongi kenaikan laba bersih pada semester I/2024 kendati pendapatan perusahaan tertekan secara tahunan. 

Pertamina Geothermal mencatat total pendapatan sepanjang Januari—Juni 2024 sebesar US$203,76 juta. Capaian itu turun 1,43% year-on-year (YoY) dari pendapatan semester I/2023 sebesar US$206,73 juta. 

Lebih terperinci, pendapatan usaha PGEO berasal dari aset panas bumi Kamojang US$77,75 juta, Lahendong US$41,46 juta, Ulubelu US$59,1 juta, Lumut Balai US$20,99 juta, dan Karaha senilai US$4,44 juta. 

Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya perusahaan panas bumi tersebut meningkat dari US$82,93 juta menjadi US$88,19 juta pada 6 bulan pertama 2024. 

Meski begitu, pendapatan keuangan PGEO meningkat signifikan dari US$7,63 juta menjadi US$19,91 juta. Pada saat yang sama, beban keuangan dan beban pajak penghasilan PGEO turun menjadi masing-masing US$11,16 juta dan US$42,12 juta. 

Alhasil, PGEO mengantongi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$96,27 juta pada akhir Juni 2024. Realisasi itu meningkat 3,77% YoY dari US$92,77 juta pada semester I/2023. 

Per 30 Juni 2024, PGEO juga menggenggam saldo kas dan setara kas pada akhir tahun senilai US$638,92 juta. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Emiten pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menggenjot sejumlah peningkatan kapasitas terpasang sebesar 460 megawatt (MW) sampai dengan 2026 mendatang termasuk pengembangan proyek inorganik.

Setidaknya hingga 2026 mendatang, PGEO akan menambah kapasitas terpasang hingga 460 MW. Kapasitas ini terdiri atas proyek inorganik, proyek co-generation dan pengembangan proyek lainnya. 

Secara terperinci terdapat satu proyek yang akan COD pada tahun ini yaitu Lumut Balai Unit 2 sebesar 55 MW. 

Kemudian pada 2025 terdapat proyek Lumut Balai Bottoming Unit 1 dan Ulubelu Bottoming unit 1 sebesar masing-masing 10 MW. Selanjutnya Lahendong Bottoming unit 1 sebesar 5 MW, ketiganya merupakan proyek co generation

Adapun PGEO juga berencana mengembangkan proyek inorganik domestik dan internasional sebesar 175 MW dengan target COD pada 2025. 

Sementara itu, pada 2026 terdapat pengembangan kapasitas sebesar 95 MW dari proyek co generation, yaitu Ulubelu Bottoming unit 2 dan 3, Ulubelu Low Pressure, Lahendong Bottoming Unit 2, Lahendong Low Pressure, Lumut Balai Low Pressure 1 dan 2, Sungai Penuh Two Phase, Kamojang Low Pressure serta Sibayak Bottoming Unit. 

Kemudian, terdapat penambahan dari pengembangan proyek hululais unit 1 dan 2 sebesar 110 MW yang akan komersial pada 2026 mendatang. 

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi menjelaskan dalam pengembangan kapasitas tersebut, PGEO mendapat sejumlah kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengakses fasilitas pendanaan. 

“Fasilitas pendanaan dapat dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi bisnis,” kata Julfi kepada Bisnis, Rabu (24/7/2024). 

Julfi juga menjelaskan dalam prospektus IPO, sebanyak 72,65% dana segar akan dipergunakan sebagai belanja modal pengembangan kapasitas tambahan WKP operasional PGE melalui co-generation maupun pengembangan konvensional, baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan existing maupun pasar baru.

Julfi mengklaim PGEO telah menyusun rencana ekspansi bisnis yang agresif untuk mengembangkan energi panas bumi, baik di dalam dan luar negeri. 

“Kami selalu mencari peluang baru dalam ekspansi bisnis, termasuk peluang pengembangan WKP baru,” kata Julfi. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper