Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada yang Curi Start Belanja Saham Garuda (GIAA) Jelang Gabung Holding

Diam-diam salah satu investor Garuda (GIAA) curi start borong saham jelang perseroan gabung ke InJourney.
Dionisio Damara Tonce,M. Nurhadi Pratomo
Kamis, 18 Juli 2024 | 13:05
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Aksi borong saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) oleh salah satu investor kakap terekam menjelang proses penggabungan perseroan ke Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata InJourney.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham GIAA menguat ke Rp52 pada pembukaan sesi Kamis (18/7/2024). Posisi kenaikan 1,96% itu bertahan hingga menjelang akhir sesi pertama.

Hasil penelusuran Bisnis melalui Bloomberg menunjukkan ada salah satu pemegang saham GIAA yang sudah tancap gas memperbesar kepemilikan pada periode berjalan Juli 2024. 

Bloomberg mencatat kepemilikan State Street Corp Inc. baru sebesar 18,77 juta lembar pada akhir semester I/2024. Terkini, jumlah saham GIAA yang mereka pegang bertambah menjadi 19,01 juta.

Kementerian BUMN sebelumnya memastikan emiten maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia akan bergabung ke dalam Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, InJourney, dalam waktu dekat. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sederet transformasi dalam kurun 5 tahun terakhir. Salah satunya melalui pembentukan holding

Adapun, langkah terbaru Kementerian BUMN adalah menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Penggabungan ini dilakukan pada Desember 2023. 

“Jadi, yang terakhir kami gabungkan adalah AP I dengan AP II di dalam InJourney dan kami juga akan mentransfer Garuda [GIAA] menjadi anak perusahaan InJourney dalam waktu dekat,” ujar Kartika dalam Market Outlook 2024 pada Selasa (16/7/2024).  

Kartika atau akrab disapa Tiko mengatakan masuknya Garuda Indonesia ke dalam InJourney akan memperpanjang daftar perusahaan pelat merah atau BUMN yang bergabung ke dalam klaster atau holding yang dibentuk pemerintah. 

“Dari tadinya ada BUMN sekitar 110, sekarang kami ada hanya 40-an dan ini akan terus kami kecilkan sehingga secara span of control kami bisa benar-benar mengelola BUMN dengan layer investment holding dan layer operating holding,” pungkasnya. 

Dalam perkembangan lain, Kementerian BUMN memproyeksikan Garuda Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 98 pesawat sampai dengan akhir 2026. 

Dari proyeksi tersebut, sebanyak 61 pesawat berjenis B373-8000, kemudian 10 pesawat jenis B777-300, lalu 5 armada A330-900, pesawat A330-300 (kepemilikan) sebanyak 6 armada, selanjutnya 12 pesawat A330-300, dan sisanya pesawat jenis A330-200.

“Garuda Indonesia proyeksikan pertumbuhan alat produksi secara bertahap dengan target hingga 98 armada di akhir tahun 2026,” tulis laporan Kementerian BUMN.  

Masih berdasarkan data Kementerian BUMN, GIAA hingga akhir 2024 akan mengoperasikan 82 pesawat. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah menjadi 89 pesawat pada 2025. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Garuda Indonesia berencana menambah sekitar 8 pesawat baru pada 2024. Jumlah ini terdiri atas 4 pesawat jenis B737-800 NG, 2 pesawat Airbus A330-300, dan 2 pesawat Boeing B777-300 ER.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper