Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News: Alokasi Jumbo PMN hingga Pengelola Modal Reksa Dana

Sejumlah berita menjadi pilihan redaksi Bisnisindonesia.id pada Jumat (12/7/2024), yakni tentang alokasi jumbo PMN hingga pengelola modal tebal di reksa dana.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyiapkan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2025 untuk memperkuat permodalan dan struktur belanja sejumlah perusahaan pelat merah. Sedikitnya 16 BUMN disiapkan memperoleh penyertaan modal negara.

Dalam kesimpulan rapat dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji mengatakan bahwa Komisi VI menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp44,2 triliun untuk tahun anggaran 2025.

Artikel tentang alokasi jumbo PMN ini menjadi salah satu berita pilihan tim redaksi BisnisIndonesia.id hari ini, Jumat (12/7/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitis tersedia di BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Alokasi Jumbo PMN di Era Presiden Jokowi

Sembilan fraksi di Komisi VI DPR menyatakan dukungan atas usulan PMN 2025. Hal ini mempertimbangkan kinerja Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah dalam beberapa tahun terakhir yang membuat usulan PMN BUMN Rp44,24 triliun disetujui.

Ada sejumlah pertimbangan yang membuat Komisi VI DPR menyetujui usulan PMN kepada perusahaan pelat merah. Dalam perspektif Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino, kontribusi BUMN terhadap keuangan negara cukup signifikan.

Korporasi pelat merah, katanya, telah menyumbang dividen senilai Rp279,9 triliun selama 2019 hingga 2024. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan nilai PMN yang digelontorkan senilai Rp226,1 triliun pada periode yang sama.

 

Para Pengelola Modal Tebal di Reksa Dana 

Setidaknya 15 manajer investasi mengelola modal tebal pada produk reksa dana. Total dana kelolaan perusahaan tersebut mencapai Rp393,73 triliun atau 80,35% terhadap total industri sebesar Rp490 triliun

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah Bisnis, manajer investasi tersebut mendominasi industri kendati kinerja industri reksa dana masih loyo. Di sisi lain, posisi 15 perusahaan itu hanya menyisakan Rp96,27 triliun yang diperebutkan oleh 76 perusahaan lainnya.

Pada urutan dua teratas terdapat Manulife Aset Manajemen Indonesia mengelola reksa dana sebesar Rp45,13 triliun dan Bahana TCW Investment Management sebesar Rp43,98 triliun. Sementara itu, pada urutan berikutnya, manajer investasi memiliki dana kelolaan reksa dana pada rentang Rp30 triliun. 

 

Menanti 'Lahirnya' Asuransi Syariah Baru

Industri asuransi tengah ancang-ancang untuk melakukan spin off Unit Usaha Syariah (UUS). Spin off memungkinkan perusahaan untuk mendirikan perusahaan asuransi baru berbasis syariah hingga pengalihan portofolio. 

Langkah pemisahan unit syariah dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat struktur ketahanan dan daya saing industri asuransi hingga reasuransi. Selanjutnya juga menciptakan operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien.

Spin off juga diharapkan mampu memperkuat investasi teknologi dan sumber daya manusia, serta melindungi kepentingan pemegang polis dan peserta. Menurut Peraturan OJK (POJK) No.11/2023, tenggat waktu pemisahan unit syariah adalah paling lambat 31 Desember 2026.

 

Menghitung Hari Memastikan Kesiapan Infrastruktur Jelang HUT RI di IKN

Pemerintah terus bekerja keras menyelesaikan pembangunan infrastruktur tahap 1 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Terlebih, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 nanti akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya upacara digelar di IKN. 

Selain itu, tahun ini menjadi kali terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Inspektur Upacara di perayaan HUT Kemerdekaan RI. Presiden Jokowi mengatakan momen upacara HUT ke-79 Kemerdekaan di IKN akan menjadi sorotan dunia. 

Jokowi tak menampik adanya keterbatasan infrastruktur di IKN mulai dari transportasi hingga lokasi acara. Namun, dia meminta agar Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI ini disiapkan dengan format yang dirancang dengan detail dan tepat.

 

Banjir Peminat Hunian Ekspatriat di Tengah Kenaikan Harga Sewa

Pasar hunian ekspatriat di Indonesia mulai menunjukkan perbaikan seiring dengan kembalinya ekspatriat pascapandemi. Pasar hunian untuk ekspatriat telah menunjukkan peningkatan stabil dan dapat dikatakan telah secara konsisten membaik di tahun ini.

CEO PT Leads Property Services Indonesia Hendra Hartono mengatakan kembalinya kepercayaan diri pasar ini disambut baik oleh para developer yang ditandai dengan peluncuran produk apartemen sewa baru seperti ParkRoyal Serviced Suites. Dengan total sekitar 182 unit, bagian dari proyek Thamrin Nine ini telah beroperasi mulai awal tahun ini.

Menurutnya, peningkatan permintaan hunian ekspatriat ini dimanfaatkan oleh beberapa pemilik properti (landlord) untuk melakukan perbaikan harga setelah tertahan selama pandemi.

Pada tiga bulan pertama 2024, pergerakan harga rata-rata apartemen sewa di Jakarta telah mengalami kenaikan sekitar 0,4%, dengan harga sewa di area Jakarta Selatan meningkat sekitar 0,8% dibandingkan kuartal sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper