Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir menguat di zona hijau pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu (10/7/2024). Di lain sisi, saham ASII, BYAN dan emiten bank BUMN justru terkoreksi ke zona merah.
Mengutip data RTI Business, IHSG sesi I hari ini menguat 0,40% atau 29,15 poin ke level 7.298,95. Adapun, IHSG bergerak di rentang 7.272 hingga 7.308 sepanjang sesi.
Terpantau ada sebanyak 285 saham menguat, 235 saham melemah, dan 259 saham bergerak di tempat pada akhir perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp12.508 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar besar (big caps), saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 0,22% ke posisi Rp4.550 per saham. Disusul PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik taipan Low Tuck Kwong yang turun 1,07% ke Rp18.425 per saham.
Sementara itu, saham bank BUMN juga kompak melemah, seperti Bank Mandiri (BMRI) turun 0,39% ke Rp6.350. Disusul BBRI yang melemah 0,41% ke Rp4.850 dan BBNI yang turun 0,41% ke Rp4.840 per saham.
Adapun, saham big caps yang menguat yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 2,60% ke Rp3.160. Disusul saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang naik 1,81% ke Rp11.225 per saham.
Baca Juga
Saham terlaris siang ini yaitu BBRI senilai Rp448,1 miliar. Diikuti BBCA dan GOTO masing-masing sebesar Rp385,2 miliar dan Rp274 miliar.
Dari jajaran top gainers, ada saham PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) yang naik 34,31% nyaris mentok auto rejection atas (ARA) ke Rp137 per saham usai resmi melantai di BEI hari ini. Sementara saham top losers yaitu PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP) yang melemah 10,06% ke Rp286 per saham.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG hari ini Rabu (10/7/2024) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.180-7.300.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, kemarin IHSG menguat ditopang oleh pergerakan saham big banks. Kenaikan saham big banks tersebut sejalan dengan inflow investor asing.
"Sementara, rupiah yang kembali terapresiasi juga menjadi kabar baik bagi instrumen portofolio. Rupiah Jisdor berada di level Rp16.281 per dolar AS Selasa [9/7/2024]," tulis Ratih dalam riset.
Dari mancanegara, pelaku pasar menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan rilis besok Kamis (11/7/2024). Berdasarkan data yang rilis lebih awal, seperti melunaknya data tenaga kerja memberikan proyeksi landainya inflasi. Inflasi tahunan AS berpotensi turun, namun masih berada di atas level 3%.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.