Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia akan meminta penjelasan serta kemungkinan suspensi kepada PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) terkait dengan anomali kenaikan harga saham yang signifikan dalam beberapa hari perdagangan.
Direktur Pengawasan Transaksi & Kepatuhan BEI Kristian Manullang menyebutkan Bursa pasti akan meminta keterbukaan kepada emiten dalam hal ini WIKA terkait dengan perilaku tidak biasa atau pergerakan anomali dari harga sahamnya.
“Pastinya demikian [meminta penjelasan] kalau memang perilaku tidak biasa. [Suspensi] kita lihat ke depan. Tidak sembarang suspensi, kemarin kan baru fundamental, secara objektif kita lihat perilaku transaksi, semua kita pantau,” kata Kristian kepada Wartawan, Senin (8/7/2024).
Berdasarkan data RTI Business, saham WIKA saat ini parkir di level Rp186 per saham atau melonjak 31,91%. Selama sepekan perdagangan, saham WIKA telah naik 75,47%, namun secara year to date masih turun 9,28%.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Terkait kenaikan harga saham perseroan, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyatakan bahwa hal itu merupakan hasil dinamika yang terjadi di pasar.
Menurutnya, perseroan saat ini masih berfokus dalam menjalankan langkah-langkah penyehatan, serta memperkuat fundamental dan tata kelola perusahaan.
Baca Juga
Perseroan berterimakasih kepada para investor atas kepercayaannya dengan membeli saham WIKA, dan kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan tersebut,” ujarnya saat dihubungi Bisnis pada Rabu (3/7/2024).
Adapun suspensi terkait keadaan kelalaian perseroan atas tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran kembali dana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A telah dihilangkan sejak April lalu.