Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ANTM-MDKA Meredup kala Harga Emas Global Mengilap, Mengapa?

Mayoritas saham emas mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tahun saat harga emas global naik sekitar 14,05% secara year to date.
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham emas mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tahun saat harga emas global naik sekitar 14,05% secara year to date. 

Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan hari ini pukul 12.10 WIB, harga emas global saat ini berada di level US$2.357 per troy ounce. Harga ini meningkat 14,08% dibandingkan dengan harga awal tahun yang berada di level US$2.066 per troy ounce.

Harga emas global ini juga sempat melampaui harga tertinggi sepanjang masa di level US$2.445,75 per troy ounce pada Mei lalu. Harga emas global memang terpantau beberapa kali menyentuh ATH sepanjang tahun. 

Meski harga komoditas underlyingnya mengalami kenaikan signifikan, saham-saham emas justru tercatat membukukan pelemahan harga saham secara year to date. 

Berdasarkan catatan Bisnis, dari delapan emiten emas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sebanyak lima saham terpantau melemah secara year to date. 

Saham yang paling banyak turun yaitu saham PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI). Emiten yang baru saja terdampak bencana alam ini tercatat turun 34,26% secara YTD dan parkir di level Rp234 per saham.

Kapitalisasi pasar ARCI berada di level Rp5,81 triliun dengan PER minus 22,03 kali dan PBVR sebesar 1,42 kali. 

Kemudian saham BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Anggota MIND ID ini terpantau turun 14,51% dan parkir di posisi Rp1.325 per saham. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp31,84 triliun, PER tercatat sebesar 33,39 kali sementara PBVR sebesar 1,02 kali. 

Selanjutnya saham Afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang melemah sebesar 8,14% secara year to date. MDKA parkir di level Rp2.480 per saham dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp60,69 triliun. 

Kemudian PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) dan PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS) yang masing-masing tercatat turun sebesar 1,63% dan 1,29% secara year to date. 

Saham HRTA parkir di posisi Rp360 per saham dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,66 triliun. Sementara itu BRMS parkir di level Rp153 per saham dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp21,69 triliun. 

Di saat sebagian saham emas turun, emiten Keluarga Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 53,48% secara year to date. 

Saham AMMN parkir di posisi Rp11.550 per saham dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp837,59 triliun. 

Kemudian penguatan saham juga dirasakan oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) yang naik sebesar 22,13% dan parkir di level Rp160 per saham. 

Terakhir adalah saham Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang mampu menguat 3,48% ke level Rp23.750 per saham. UNTR memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp88,59 triliun dengan PER sebesar 4,87 kali dan PBVR sebesar 1,04 kali. 



Tabel Harga Saham Emas Sepanjang 2024

Emiten

1 Januari 2024

4 Juli 2024

perubahan (%)

ARCI

Rp356

Rp234

-34,26966292

AMMN

Rp7.525

Rp11.550

53,48837209

ANTM

Rp1.550

Rp1.325

-14,51612903

BRMS

Rp155

Rp153

-1,290322581

UNTR

Rp22.950

Rp23.750

3,48583878

MDKA

Rp2.700

Rp2.480

-8,148148148

HRTA

Rp366

Rp360

-1,639344262

PSAB

Rp131

Rp160

22,13740458

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper