Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Baru 50 Saham Terancam Delisting oleh BEI: WSKT, SRIL, MYRX

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan daftar 50 perusahaan yang berpotensi delisting, mulai dari WSKT, SRIL, hingga MYRX milik Benny Tjokro.
Ilustrasi foto mengenai Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 50 emiten yang berpotensi dihapus pencatatannya atau delisting per 30 Juni 2024. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ilustrasi foto mengenai Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 50 emiten yang berpotensi dihapus pencatatannya atau delisting per 30 Juni 2024. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 50 emiten yang berpotensi dihapus pencatatannya atau delisting per 30 Juni 2024. Misalnya, WSKT, SRIL dan MYRX milik Benny Tjokro.

BEI menuturkan 50 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan. Sementara itu, secara regulasi suspensi saham hanya berlaku maksimal 24 bulan. 

Saham emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menjadi salah satu saham yang masuk dalam daftar ini. Saham WSKT tercatat telah disuspensi sejak 8 Mei 2023. Saham WSKT telah disuspensi selama 13 bulan.

BEI tercatat telah menghentikan sementara perdagangan efek WSKT di seluruh pasar pada Kamis (16/5/2024). Hal ini dikarenakan perseroan gagal membayar utang obligasi jatuh tempo. 

Utang tersebut berasal dari Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B senilai Rp1,36 triliun, dengan bunga tetap 9,75% per tahun. Surat utang ini memiliki jangka waktu lima tahun, dengan masa jatuh tempo 16 Mei 2024.

Selain WSKT, saham emiten tekstil asal Sukoharjo PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) juga terancam didelisting dari Bursa. Bursa telah melakukan suspensi terhadap saham SRIL sejak 18 Mei 2021, yang berarti saham SRIL telah disuspensi selama 37 bulan hingga saat ini. 

Terkini, SRIL mencatatkan kerugian yang bertambah di kuartal I/2024 menjadi US$14,79 juta atau setara Rp242 miliar. Sritex mencatatkan penjualan sebesar US$78,37 juta atau setara Rp1,2 triliun di tiga bulan pertama 2024. Penjualan ini turun 9,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$86,9 juta. 

Dalam laporan keuangannya, SRIL juga menjelaskan kondisi kelangsungan usahanya saat ini. Dengan rugi dan defisiensi modal tersebut, manajemen Sritex menuturkan kondisi tersebut mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan SRIL untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.  

Untuk menghadapi kondisi tersebut, SRIL fokus pada upaya peningkatan penjualan dan efisiensi biaya produksi. SRIL akan mengambil langkah seperti pengurangan karyawan berkala hingga 2025.  

SRIL mencatat per 31 Maret 2024 memiliki sebanyak 11.249 karyawan. Jumlah karyawan ini telah berkurang dari akhir Desember 2023 yang sebesar 14.138 karyawan. 

Selain dua emiten tersebut, emiten milik Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) juga terancam delisting. Suspensi terhadap saham BTEL bahkan telah cukup lama dilakukan, yaitu selama 60 bulan sejak 27 Mei 2019. 

Berikut adalah daftar 50 perusahaan yang terancam delisting BEI:

Kode

Nama Perusahaan 

Lama Suspensi (Bulan)

PLAS

PT Polaris Investama Tbk.

65

GOLL

PT Golden Plantation Tbk.

64

JKSW

PT Jakarta Kyoci Steel Works Tbk. 

61

KBRI

PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.

61

LCGP

PT Eureka Prima Jakarta Tbk.

61

TRIL

PT Triwira Insanlestari Tbk.

61

BTEL

PT Bakrie Telecom Tbk. 

60

HDTX

PT Panasia Indo Resources Tbk.

60

NIPS

PT Nipress Tbk.

59

SUGI

PT Sugih Energy Tbk.

59

TRIO

PT Trikomsel Oke Tbk.

59

ARMY

PT Armidian Karyatama Tbk.

54

MYRX

PT Hanson International Tbk.

53

HOME

PT Hotel Mandarine Regency Tbk.

52

IIKP

PT Inti Agri Resources Tbk. 

52

MABA

PT Marga Abhinaya Abadi Tbk.

52

RIMO

PT Rimo International Lestari Tbk.

52

SIMA

PTSiwani Makmur Tbk.

52

SKYB

PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk.

52

SMRU

PT SMR Utama Tbk.

52

TRAM

PT Trada Alam Minera Tbk. 

52

POOL

PT Pool Advista Indonesia Tbk.

48

COWL

PT Cowell Development Tbk.

47

KRAH

PT Grand Kartech Tbk.

45

MTRA

PT Mitra Pemuda Tbk.

45

NUSA

PT Sinergi Megah Internusa Tbk.

45

ENVY

PT Envy Technologies Indonesia Tbk.

42

POSA

PT Bliss Properti Indonesia Tbk.

42

UNIT

PT Nusantara Inti Corpora Tbk.

39

SRIL

PT Sri Rejeki Isman Tbk.

37

TDPM

PT Tianrong Chemicals Industry Tbk.

37

DUCK

PT Jaya Bersama Indo Tbk.

33

FORZ

PT Forza Land Indonesia Tbk.

33

KPAL

PT Steadfast Marine Tbk.

33

KPAS

PT Cottonindo Ariesta Tbk.

33

MAMI

PT Mas Murni Indonesia Tbk.

33

DEFI

PT Danasupra Erapacific Tbk.

29

MAGP

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

23

HOTL

PT Saraswati Griya Lestari Tbk.

22

JSKY

PT Sky Energy Indonesia Tbk.

22

LMAS

PT Limas Indonesia Makmur Tbk.

22

PURE

PT Trinitan Metals and Minerals Tbk.

22

CBMF

PT Cahaya Bintang Medan Tbk. 

16

MTFN

PT Capitalinc Investment Tbk.

16

WSKT

PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

13

BAPI

PT Bhakto Agung Propertindo Tbk.

11

CPRI

PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. 

11

GAMA

PT Aksara Global Development Tbk.

11

HKMU

PT HK Metals Utama Tbk.

11

TECH

PT Indosterling Technomedia Tbk.

10

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper