Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Grup Salim Usai Beli Saham Tol Trans Jawa Jasa Marga (JSMR)

Grup Salim melalui PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) berambisi memperkuat posisi sebagai sektor swasta terbesar di industri jalan tol.
Sejumlah kendaraan melintas ke arah Jakarta di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah kendaraan melintas ke arah Jakarta di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Grup Salim semakin dalam menancapkan kukunya di bisnis jalan tol Indonesia setelah memboyong 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), yang dimiliki emiten BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).

Jasa Marga diketahui telah menunjuk Grup Salim sebagai mitra strategis dalam pengelolaan Jalan Tol Trans Jawa. Kemitraan itu ditandai lewat penandatanganan Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 28 Juni 2024 di Jakarta.

Kerja sama investasi tersebut dilakukan oleh anak usaha dari perusahaan investasi milik Grup Salim, yaitu Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) bersama Government of Singapore Investment Corporation (GIC) sebagai mitra konsorsium.

Adapun konsorsium GIC-MPTC terdiri atas PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) dan Warrington Investment Pte. Ltd.

Sebagai informasi, MUN merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Grup Salim. Di sisi lain, Warrington Investment adalah anak usaha dari GIC Ventures yang bermarkas di Singapura.

Direktur Utama Margautama Nusantara, Danni Hasan, menyampaikan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi META untuk memperkuat posisinya sebagai sektor swasta terbesar di industri jalan tol Indonesia.

“Kerja sama investasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemimpin di bidang infrastruktur jalan tol,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (1/7/2024). 

Dia menyatakan bahwa investasi tersebut akan meningkatkan kapasitas portofolio perusahaan di sektor jalan tol. Selain itu, perusahaan akan memastikan pertumbuhan secara berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

“Ini bukti nyata kami sebagai perusahaan swasta nasional yang berkomitmen dalam pengembangan industri jalan tol di Indonesia. Perusahaan juga memiliki komitmen berinvestasi hingga Rp40 triliun di berbagai proyek strategis untuk beberapa tahun ke depan,” ujar Danni. 

Di sisi lain, Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus, mengatakan perseroan berencana menjual 6,2 miliar lembar saham kepemilikannya di JTT kepada konsorsium Grup Salim dan GIC, selaku mitra strategis.

Nixon mengatakan penyelesaian atas penjualan saham Jasa Marga di PT JTT kepada calon mitra strategis itu akan dilaksanakan kemudian, dan bergantung pada pemenuhan seluruh syarat dan kondisi dalam PPJB saham yang dimaksud.

Selain itu, sebagai bagian dari rangkaian transaksi dengan PPJB saham tersebut, PT JTT dan MPTIS juga telah menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat (PPSB). Nantinya, JTT akan menerbitkan 1,2 miliar saham portepel kepada MPTIS.

“Setelah diselesaikannya PPJB saham dan PPSB, maka perseroan akan memiliki saham di PT JTT sebesar 65% dan calon mitra strategis sebesar 35% dan perseroan tetap menjadi pengendali tunggal dari PT JTT,” pungkas Nixon. 

Sebagai informasi, Tol Trans Jawa yang memiliki panjang 676 kilometer ini telah menghubungkan berbagai wilayah strategis di Indonesia dengan total 13 ruas jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek; Jakarta-Cikampek II Elevated; dan Palimanan-Kanci.

Adapun ruas tol selanjutnya adalah tol Batang-Semarang; Semarang Seksi A, B, C; Semarang-Solo; Solo-Ngawi; Ngawi-Kertosono-Kediri; Surabaya-Mojokerto; Surabaya-Gempol; Gempol-Pasuruan; Gempol-Pandaan serta Pandaan-Malang.

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper