Bisnis.com, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima “The Most Outstanding Microfinance Programs To Empowering Women And Community Development“ dalam ajang BIA 2024. Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti turut mengapresiasi penyelenggaraan BIA 2024. “Tentu kami sangat mengapresiasi dengan penyelenggaraan khususnya dari Bisnis Indonesia, bagaimanapun juga ini merupakan apresiasi menambah motivasi kami, bahwa apa yang kami lakukan ini diharapkan memberikan dampak yang signifikan,” kata Prasetya ditemui usai BIA 2024, di Jakarta, Kamis (13/6/2024). Prasetya menyebut bahwa PNM memiliki tugas pemberdayaan khususnya kepada ibu-ibu prasejahtera.
Menurutnya, pemberdayaan yang dilakukan PNM ada beberapa tingkat, dimulai dengan pemberdayaan dasar dimana dilakukan saat pertemuan kelompok mingguan. Pihaknya memberikan literasi dasar yang sifatnya basic dan diikuti oleh semua nasabah yang hadir. “Kemudian ada literasi lanjutan, dimana pemberdayaan yang kami lakukan dengan skala yang lebih besar dan materi-materi lanjutan. Dalam pemberdayaan ini tidak lepas juga membekali dengan edukasi digital,” katanya.
Dengan edukasi lanjutan dan digital, kata Prasetya, pihaknya berharap nasabah akan terus bisa meningkatkan kapasitasnya termasuk berkemampuan untuk memperluas pasar. Pada 2024, dia menyebut bahwa PNM memiliki target penyaluran sebanyak Rp74 triliun. Pihaknya pun optimistis target tersebut dapat dicapai, terlebih saat ini sudah ada 863 ribu kelompok. Sepanjang 2023, PNM dan entitas anak telah mencatatkan kinerja positif.
Perseroan mencatatkan laba sebanyak Rp1,64 triliun per 31 Desember 2023. Laba yang diperoleh PNM dan entitas anak meningkat 66,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp992 miliar. Dikutip dari laporan keuangan perseroan yang tayang di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (28/3/2024), laba tersebut meningkat didorong oleh pendapatan bunga dan syariah (bersih) senilai Rp12,3 triliun, meningkat 20,7% yoy apabila dibandingkan per 31 Desember 2022 yakni Rp10,2 triliun.
Sementara beban usaha perseroan meningkat sebesar 14,18% yoy menjadi Rp10,6 triliun per 31 Desember 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya beban usaha perseroan mencapai Rp9,3 triliun. Dari sisi ekuitas, perseroan mencatatkan modal senilai Rp9,06 triliun atau naik 22% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp7,4 triliun pada 2022.
Sementara total liabilitas yang ditanggung oleh perseroan mencapai Rp41,9 triliun, tumbuh 6,53% yoy apabila dibandingkan per 31 Desember 2022 yakni Rp39,4 triliun. PNM mencatatkan total aset senilai Rp51,04 triliun per 31 Desember 2023.
Angka tersebut meningkat 8,9% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp46,8 triliun. Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM telah menyalurkan sebesar Rp71,2 triliun per 31 Desember 2023. Sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah. Bisnis Indonesia Award (BIA) merupakan acara tahunan yang digelar Bisnis Indonesia.
Tahun ini, Bisnis Indonesia Award mengusung tema “Agility in Uncertainty”. Dalam gelaran tersebut, penghargaan diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang berkinerja terbaik berdasarkan penilaian dewan juri di antaranya Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017–2022 Wimboh Santoso dan Wakil Menteri Keuangan RI periode 2014–2019 Mardiasmo. Kemudian, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Ekonomi (KSSK) 2008–2009 Raden Pardede, Menteri Komunikasi dan Informatika RI periode 2014–2019 Rudiantara, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Lulu Terianto. Terdapat dua kategori yang menerima penghargaan, yakni industri non-bank dan bank. Pada kategori non-bank terdapat sejumlah sektor yang menerima penghargaan, seperti konstruksi bangunan, perdagangan ritel, hingga jasa telekomunikasi. Adapun, pada kategori bank, penghargaan diberikan kepada bank swasta nasional, bank syariah, hingga bank persero.
PNM merupakan lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro. PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.