Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Naik Tipis ke 6.857, Saham AMMN, BRPT hingga ICBP Raup Cuan

IHSG mencatat kenaikan tipis ke level 6.857,77 pada pembukaan perdagangan Rabu (12/6/2024). Saham-saham konglomerat seperti AMMN, BRPT dan ICBP terpantau cuan.
IHSG mencatat kenaikan tipis ke level 6.857,77 pada pembukaan perdagangan Rabu (12/6/2024). Saham-saham konglomerat seperti AMMN, BRPT dan ICBP terpantau cuan. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG mencatat kenaikan tipis ke level 6.857,77 pada pembukaan perdagangan Rabu (12/6/2024). Saham-saham konglomerat seperti AMMN, BRPT dan ICBP terpantau cuan. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tipis ke level 6.857,77 pada pembukaan perdagangan Rabu (12/6/2024), usai parkir di zona merah pada perdagangan kemarin. Meski IHSG naik tipis , saham-saham konglomerat seperti AMMN, BRPT dan ICBP terpantau meraup cuan.

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG terpantau menguat tipis 0,03% atau 2,08 poin menjadi 6.857,77 pada akhir awal sesi perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 6.852-6.866.

Adapun, sebanyak 97 saham menguat, 95 saham melemah, dan 205 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.609 triliun.

Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) milik taipan Prajogo Pangestu yang naik 0,51% ke level Rp990 per saham. Disusul PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) kilik konglomerat Anthony Salim yang naik 0,47% atau 50 poin ke level Rp10.600 per saham.

Kemudian, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Grup Panigoro-Salim juga naik 0,21% ke level Rp11.900 per saham, Sementara saham ESSA milik Boy Thohir  terpantau naik 1,86% ke level Rp820 per saham.

Di lain sisi, saham BYAN milik Low Tuck Kwong turun 0,85% ke level Rp17.550 per saham. Diikuti ASII yang melemah 0,46% ke Rp4.330 per saham.

Jajaran saham terlaris masih dihuni oleh emiten bank jumbo seperti BBCA dengan nilai transaksi Rp40,3 miliar, disusul BBRI dan BMRI dengan nilai masing-masing Rp39,7 miliar dan Rp31 miliar.

Sementara itu, PT Sekar Laut Tbk. (SKLT) menduduki top gainers dengan kenaikan 34,88% ke level Rp174 per saham, sedangkan PT Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP) menduduki posisi top losers dengan penurunan 22,30% ke level Rp230 per saham.

Sebelumnya, Tim analis MNC Sekuritas menyebutkan pada perdagangan Selasa (11/6) IHSG terkoreksi 0,95% ke 6,855 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, diperkirakan posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (2), sehingga dapat diwaspadai akan lanjutan koreksi IHSG yang akan menuju ke 6.742-6.794 apabila menembus support 6.846.

"Level support 6.843, 6.812, sedangkan level resistance 7.032, 7.149," tulis tim analis.

Hari ini, MNC Sekuritas merekomendasikan saham ELSA, KLBF, MBMA, TINS.

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas

ELSA - Buy on Weakness

  • ELSA menguat 0,49% ke 412 namun masih disertai oleh volume penjualan. Selama ELSA masih mampu berada di atas 404 sebagai stoplossnya, maka posisi ELSA saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C.
  • Buy on Weakness: 408-412
  • Target Price: 426, 434
  • Stoploss: below 404

KLBF - Buy on Weakness

  • KLBF terkoreksi 2,51% ke 1,555 dan masih disertai dengan munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, saat ini posisi KLBF sedang berada di awal wave B dari wave (B), sehingga KLBF masih rawan melanjutkan koreksinya.
  • Buy on Weakness: 1,470-1,525
  • Target Price: 1,620, 1,715
  • Stoploss: below 1,405

MBMA - Buy on Weakness

  • MBMA menguat 6,14% ke 605 disertai oleh munculnya volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan oleh MA20. Selama MBMA masih mampu bergerak di atas 555 sebagai stoplossnya, maka posisi MBMA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3.
  • Buy on Weakness: 580-605
  • Target Price: 635, 690
  • Stoploss: below 555

TINS - Spec Buy

  • TINS terkoreksi 0,59% ke 840 namun masih disertai oleh volume penjualan, pergerakan TINS pun belum mampu menembus MA60. Selama TINS masih mampu berada di atas 805 sebagai stoplossnya, maka posisi TINS saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (c) dari wave [b].
  • Spec Buy: 820-840
  • Target Price: 930, 1,010
  • Stoploss: below 805

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper