Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tergelincir setelah Rilis Data Tenaga Kerja AS

Harga emas tergelincir setelah rilis data tenaga kerja AS yang memberikan sinyal The Fed akan menahan suku bunga acuan.
Harga emas tergelincir setelah rilis data tenaga kerja AS yang memberikan sinyal The Fed akan menahan suku bunga acuan. Dok Bloomberg
Harga emas tergelincir setelah rilis data tenaga kerja AS yang memberikan sinyal The Fed akan menahan suku bunga acuan. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas pada Jumat (7/6/2024) tergelincir setelah rilis data tenaga kerja AS yang memberikan sinyal The Fed akan menahan suku bunga acuan lebih lama.

Pada penutupan perdagangan, harga emas spot terkoreksi 3,46% menjadi US$2.293,78 per ounce. Harga emas Comex kontrak Agustus 2024 turun 2,76% ke US$2.325.

Departemen Tenaga Kerja memberikan sinyal bahwa kondisi perekonomian terlalu panas bagi bank sentral untuk melawan inflasi, sehingga memperkuat narasi untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Laporan ketenagakerjaan bulan Mei yang sangat dinanti memperkuat gagasan bahwa penurunan suku bunga dari tingkat tertinggi dalam dua dekade kemungkinan tidak akan terjadi hingga musim gugur.

Perekonomian AS menambahkan 272.000 lapangan kerja pada bulan Mei, melampaui ekspektasi. Namun, tingkat pengangguran justru meningkat menjadi 4,0%.

Mengutip laporan Best Profit Futures, emas berjangka membukukan penutupan terendah dalam sebulan pada hari Jumat (7/6/2024), yang tertekan oleh data pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat dari perkiraan.

Selain itu, ada laporan bahwa bank sentral China menghentikan pembelian emas batangan selama satu setengah tahun berturut-turut pada bulan lalu.

Sementara AS menciptakan 272.000 lapangan pekerjaan baru yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Mei, mengurangi kemungkinan Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya.

Harga emas sudah jatuh menjelang data pekerjaan. Dalam sebuah catatan kepada kliennya pada hari Jumat, Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, analis mengaitkan kerugian emas dengan laporan berita bahwa Bank Rakyat China atau  PBOC menghentikan pembelian emas batangan pada bulan Mei, setelah 18 bulan melakukan pembelian tanpa henti.

Kepemilikan logam mulia oleh PBOC tetap stabil di 72,80 juta troy ons untuk bulan Mei, Bloomberg melaporkan pada hari Jumat.

Di Comex, emas untuk pengiriman Agustus turun US$65,90, atau 2,8%, menjadi US$2,325 per ounce. Harga untuk kontrak paling aktif menandai persentase penurunan satu hari terburuk sejak 22 April dan penyelesaian terendah sejak 8 Mei, menurut Dow Jones Market Data.

Mengutip FX Empire, harga emas tengah dalam tren menguat di kala meningkatnya permintaan terhadap logam mulia. Selain itu, bank sentral eropa (ECB) juga memangkas suku bunga dari 4,5% menjadi 4,25% sehingga memberikan dukungan tambahan terhadap pasar emas.

Pada awalnya pemangkasan ECB dinilai menyebabkan ketidakpastian di pasar, menimbang memunculkan pertanyaan apakah emas benar-benar melonjak menimbang adanya tren penurunan suku bunga oleh bank sentral global.

walaupun pasar emas bergejolak pada akhir-akhir ini, konsolidasi terbaru tampak memberikan jalan terobosan. Selain itu, terdapat keyakinan bahwa harga emas akan terus mengalami peningkatan walaupun pergerakan tidak mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper