Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Merger FREN-EXCL, Bos Smartfren Bahas Periode Waktu

Smartfren dan XL Axiata masih mencari informasi lebih lanjut, mulai dari keuangan, teknologi, hingga legal terkait merger kedua perusahaan.
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di Jakarta, Senin (18/12/2023). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di Jakarta, Senin (18/12/2023). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memberikan kabar terbaru terkait rencana merger antara perusahaan dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyampaikan bahwa hingga saat ini rencana merger Smartfren dan XL Axiata masih dalam tahap uji tuntas (due diligence).

“Merger baik-baik saja. Masih proses, namanya proses due diligence butuh waktu,” kata Merza saat ditemui di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Namun, Merza menuturkan bahwa emiten telekomunikasi bersandi saham FREN itu menginginkan merger dilakukan sesegera dan secepat mungkin. Akan tetapi, tambah Merza, tahap due diligence bergerak dinamis, di mana Smartfren dan XL Axiata masih mencari data dan informasi lebih lanjut, mulai dari keuangan, teknologi, hingga legal.

“Penginnya kesimpulan due diligence dapat dicapai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Tetapi kan ini proses yang dinamis, karena kita tahu kita ingin mempelajari semua yang ada di masing-masing [perusahaan],” jelasnya.

Di sisi lain, Merza menyatakan bahwa pihaknya belum membicarakan terkait susunan pemegang saham ke depan dengan adanya aksi korporasi ini. Namun, dia menyampaikan bahwa manajemen siap mendukung aksi merger.

Saat ditanya terkait pasar saham, Merza irit bicara apakah saham Smartfren tetap bertahan atau delisting dari lantai Bursa. “[Saham FREN] tergantung nanti keputusannya apa,” imbuhnya.

Adapun hingga Kamis (6/6/2024), saham FREN tengah dalam pemantauan khusus. Merza menuturkan bahwa perusahaan berupaya memperbaiki kinerja dan melakukan literasi dengan para analis.

Jika merujuk laporan keuangannya, Smartfren dan entitas anak membukukan rugi periode berjalan senilai Rp253,42 miliar pada kuartal I/2024. Rugi FREN membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp379,98 miliar.

Sementara itu, pendapatan usaha Smartfen senilai Rp2,77 triliun dengan jumlah beban usaha yang ditanggung mencapai Rp2,65 triliun pada kuartal I/2023.

Sebelumnya, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas mengumumkan telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren dalam rangka menciptakan entitas baru.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper