Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPS Emiten Nikel NICL Putuskan Dividen Lebih Besar dari Laba 2023

Emiten nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) memutuskan dividen lebih besar dari laba tahun buku 2023 dalam RUPS.
Emiten nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) memutuskan dividen lebih besar dari laba tahun buku 2023 dalam RUPS Rabu (29/5/2024).
Emiten nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) memutuskan dividen lebih besar dari laba tahun buku 2023 dalam RUPS Rabu (29/5/2024).

Target Produksi 2024 Naik

Sementara itu, NICL berencana meningkatkan produksi dan penjualan nikel seiring dengan potensi pertumbuhan permintaan pasar. Pada 2024, NICL mencanangkan target penjualan nikel 2,59 juta WMT, dengan perincian kontribusi PAM Mineral 800.000 WMT dan entitas usaha 1,79 juta WMT.

NICL saat ini mengoperasikan dua tambang, yakni di PAM Mineral sendiri dengan cadangan 3,7 juta wet metrik ton (WMT) dan PT Indrabakti Mustika (IBM) dengan cadangan 9,42 juta WMT. Area tertambang PAM Mineral mencapai 24% dari total potensi IUP 198 hektare (ha) di Kabupaten Morowali, sedangkan area tertambang IBM baru 11% dari potensi IUP 576 ha di Kabupaten Konawe.

Pada 2023, NICL menghasilkan nikel dengan kadar 1,3%-1,65% Ni sebesar 1,79 juta WMT, naik dari realisasi 2022 sebesar 1,49 juta WMT. Pada 2024, NICL mencanangkan target penjualan nikel 2,59 juta WMT, dengan perincian kontribusi PAM Mineral 800.000 WMT dan entitas usaha 1,79 juta WMT.

Rudy Tjanaka mengatakan untuk meningkatkan produksi nikel PAM Mineral akan melakukan kegiatan pengeboran infill dan twin hole. Tujuannya mengembangkan sumber daya dan cadangan tambang perseroan.

Entitas anak NICL sendiri telah mendapatkan persetujuan RKAB 3 tahun, yakni periode 2024-2026 sebesar 5,39 juta WMT. Oleh karena itu, NICL dan entitas anak pada 2025-206 menargetkan penjualan nikel ore ebesar 5,19 juta WMT.

"Kegiatan eksplorasi terus kami lakukan untuk menambah inventory cadangan nikel yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kami akan mengajukan revisi dokumen FS dan AMDAL untuk peningkatan produksi," jelasnya dalam acara Paparan Pubik NICL.

Selain dari dua tambang existing, NICL juga berencana menambah kinerja operasional melalui akuisisi PT Sumber Mineral Abadai (SMA). Luas potensi IUP SMA mencapai 1.948 ha di Kabupaten Morowali Utara.

Sementara itu, fluktuasi harga nikel diperkirakan terus berlanjut di tahun 2024. NICL berharap pemerintah mampu menerapkan kebijakan yang adaptif dan antisipatif bagi pelaku usaha di industri nikel.

Namun, sambung Rudy Tjanaka, perseroan menyakini prospek usaha akan bertumbuh di tahun-tahun berikutnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, seiring dengan adanya kampanye transisi energi bersih dengan beralih pada penggunaan kendaraan listrik.

Grup NICL juga terus melakukan eksplorasi yang efisien untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan produksi, terutama dalam memenuhi RKAB dari pemerintah dan menjaga nilai ekonomi tetap solid. Di sisi lain, NICL melanjutkan penerapan inisiatif berkelanjutan pada aspek sosial, baik pada karyawan, pelanggan, mitra usaha, dan masyarakat sekitar untuk menyelaraskan dengan kinerja operasional.

Sepanjang tahun 2023, Perseroan telah berupaya untuk menerapkan strategi yang efektif guna mempertahankan kinerja positif. Perseroan tetap mampu membukukan penjualan sebesar Rp1,141 triliun menurun sebesar 0,69% dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,149 triliun. (Fasya Kalak Muhammad)

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper