Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke 7.300 pada Senin (27/5/2024) dengan dorongan sejumlah rekomendasi saham.
Tim analis MNC Sekuritas menyampaikan IHSG menguat 0,51% ke 7.222 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Pada label hitam, posisi IHSG masih rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 7.175.
Selanjutnya apabila IHSG mampu bertahan di atas 7.136 sebagai supportnya, maka IHSG berpeluang kembali menguat untuk menguji 7.309 hingga 7.415. Namun, apabila IHSG mampu bertahan di atas 7.179, maka saat ini IHSG sedang berada di awal wave (v).
Support 7.136, 7.072, dan resistance 7.364, 7.396. MNC Sekuritas merekomendasikan saham MARK, PTBA, TLKM, UNTR.
Rekomendasi Saham MNC Sekuritas
MARK - Buy on Weakness
MARK menguat 1,69% ke 905 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan MARK pun mampu berada di atas MA20. Selama masih mampu berada di atas 860 sebagai stoplossnya, maka posisi MARK saat ini sedang berada di awal wave (v) dari wave [i].
Buy on Weakness: 885-900
Target Price: 965, 1,025
Stoploss: below 860
PTBA - Buy on Weakness
PTBA menguat 0,78% ke 2,590 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, posisi PTBA diperkirakan sedang berada di akhir wave C dari wave (B), sehingga koreksi PTBA akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 2,440-2,580
Target Price: 2,690, 2,910
Stoploss: below 2,440
Baca Juga
TLKM - Buy on Weakness
TLKM terkoreksi 0,34% ke 2,940 dan masih didominasi oleh volume penjualan, TLKM pun masih berada di fase downtrendnya. Kami perkirakan, posisi TLKM sedang berada di akhir wave 5 dari wave (C), sehingga koreksi TLKM relatif terbatas.
Buy on Weakness: 2,780-2,900
Target Price: 3,130, 3,340
Stoploss: below 2,750
UNTR - Buy on Weakness
UNTR menguat 0,78% ke 22,600 dan disertai dengan volume pembelian. Saat ini, posisi UNTR masih mampu berada di atas 22,200 sebagai stoplossnya, maka posisi UNTR sedang berada di awal wave (v) dari wave [i].
Buy on Weakness: 22,350-22,525
Target Price: 23,350, 24,150
Stoploss: below 22,200
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.