Saham BREN, DSSA, AMMN Masuk Top Leaders Sepekan, Cek Top Laggardsnya

Bisnis.com, JAKARTA —  Sejumlah saham berkapitalisasi jumbo, BREN, DSSA, AMMN, hingga ADRO terpantau masuk daftar 10 saham utama yang menjadi top leaders atau penggerak IHSG sepanjang minggu ini periode 20 hingga 22 Mei 2024. Tiga saham perbankan jumbo lainnya masuk jajaran top laggards atau penekan laju IHSG.

Pada akhir perdagangan hari Rabu (22/5/2024) IHSG menguat 0,51% atau 36,34 poin ke level 7.222,38. Sepanjang perdagangan minggu ini indeks ditutup melemah 1,30% dibandingkan penutupan pekan lalu di level 7.317,23.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menjadi penopang utama atau top leaders IHSG sepanjang minggu ini. Saham BREN menguat dengan kenaikan 12,78% sepekan berkontribusi mendorong IHSG sebesar 19,49 poin.

Posisi kedua saham pendorong IHSG ada saham Grup Sinarmas DSSA yang naik 39,06% sepekan berkontribusi mendorong laju IHSG sebesar 19,23 poin.

Saham pendorong IHSG berikutnya adalah saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). Saham AMMN mengalami kenaikan 3,43% sepekan dan berkontribusi mendorong IHSG 9,32 poin.

Sementara itu, saham lainnya yang menjadi pendorong IHSG ialah UNVR (4,80 poin), MBMA (3,44 poin), KLBF (2,87 poin), MDKA (2,21 poin), PGAS (1,94 poin), AMRT (1,40 poin), ADRO (1,27 poin),

Sementara itu, saham- saham perbankan big cap, BBCA, BBRI, BBNI masuk dalam jajaran Top Laggards atau penekan laju IHSG sepekan.

Saham perbankan pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi penekan utama atau top laggards IHSG selama sepekan ini. Saham BMRI turun 5,10% sepekan sehingga menekan IHSG hingga 48,08 poin.

Saham penekan IHSG berikutnya masih saham perbankan BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Saham BBRI mengalami penurunan 2,07% sepekan dan menekan laju IHSG hingga 21,58 poin.

Saham bank swasta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham penekan IHSG di urutan ketiga selama sepekan. BBCA turun 0.79% sehingga menekan IHSG hingga 21,12 poin.

Sementara itu, saham lainnya yang menjadi penekan IHSG ialah BBNI (-15,16 poin), BRPT (-10,88 poin), SMMA (-6,21 poin), TLKM (-5,88 poin), BYAN (-4,57 poin), ASII (-4,08 poin), PTBA (3,16 poin).

Daftar Top Leaders atau Saham Penggerak IHSG Sepekan

BREN: (19,49 Poin)

DSSA: (19,23 Poin)

AMMN: (9,32 Poin)

UNVR: (4,80 Poin)

MBMA: (3,44 Poin)

KLBF: (2,87 Poin)

MDKA: (2,56 Poin)

PGAS: (1,94 Poin)

AMRT: (1,40 Poin)

ADRO: (1,27 Poin)

Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Sepekan

BMRI: (48,08 Poin)

BBRI: (21,58 Poin)

BBCA: (21,12 Poin)

BBNI: (15,16 Poin)

BRPT: (10,88 Poin)

SMMA : (6,21 Poin)

TLKM: (5,88 Poin)

BYAN : (4,57 Poin)

ASII : (4,08 Poin)

PTBA: (3,16 Poin)

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penurunan 1,30% pada posisi 7.222,38 dari 7.317,238 pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami koreksi sebesar 0,45% menjadi Rp12.363 triliun dari Rp12.420 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara rata-rata volume transaksi harian Bursa juga terpantau mengalami penurunan 17,72% menjadi 15,42 miliar lembar dari 18,74 miliar lembar pada penutupan pekan lalu. Adapun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa tercatat mengalami pelemahan.

"Pelemahan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang turun 9,82% menjadi Rp12,16 triliun dari Rp13,48 triliun pada penutupan minggu lalu," kata Kautsar dikutip Kamis (23/5/2024).

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,92% menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,11 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Menutup pekan ini, tepatnya pada Rabu (22/5/2024), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp560,54 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,43 triliun.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.