Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk. (BATA), Anirban Asit Kumar Ghosh, mengungkapkan empat strategi utama yang akan diimplementasikan perseroan guna meningkatkan kinerja keuangan pada 2024.
Anirban mengatakan BATA telah merancang strategi yang ditekankan untuk mendorong efisiensi di setiap aspek operasional perusahaan. Upaya itu nantinya didukung dengan pengawasan komprehensif terhadap pengendalian biaya-biaya.
Ada empat strategi utama perseroan, yaitu melakukan efisiensi atas biaya yang dikeluarkan, meningkatkan kualitas pelayanan toko, menebar promosi penjualan, dan memperkuat penjualan daring melalui aplikasi pihak ketiga atau situs web BATA.
“Dengan menerapkan strategi yang tepat dan aplikatif, Bata yakin mampu memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan-tantangan bisnis untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya dilansir dari laporan tahunan dan keberlanjutan, Rabu (22/5/2024).
Anirban menjelaskan bahwa BATA berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk dan menerapkan right pricing strategy terhadap setiap produknya.
Pada saat bersamaan, penjualan daring juga dimaksimalkan baik lewat platform niaga elektronik alias e-commerce maupun omnichannel. Hal ini termasuk meningkatkan kampanye pemasaran pada hari besar agama ataupun momentum back to school.
Baca Juga
Seluruh upaya tersebut bukannya tanpa alasan. Menurut Anirban, persaingan industri sepatu Indonesia cukup ketat. Merek-merek global dan lokal membanjiri pasar lewat produk dengan harga, serta kualitas yang beragam.
“Selain itu, perubahan tren fesyen yang cepat menjadi tantangan perusahaan untuk senantiasa mengedepankan inovasi produk. Seiring membaiknya kondisi ekonomi di tahun-tahun mendatang, perusahaan bertujuan mempromosikan lebih banyak desain fesyen dan produk-produk segar untuk industri sepatu,” pungkasnya.
BATA sepanjang tahun lalu menelan kerugian tahun berjalan sebesar Rp190,5 miliar. Sejalan dengan hal itu, nilai liabilitas jangka pendek juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aset lancar yang dibukukan perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan 2023, perseroan memiliki liabilitas jangka pendek Rp389,56 miliar, sedangkan aset lancar hanya Rp346,31 miliar. Dengan demikian, nilai liabilitas jangka pendek melebihi aset lancar perseroan hingga Rp43,2 miliar.
Dari lantai bursa, saham BATA diperdagangkan di level Rp65 per lembar. Banderol ini turun sebesar 53,90% sepanjang tahun berjalan dan melemah 32,29% selama sebulan terakhir. Total kapitalisasi pasar perusahaan sebesar Rp84,50 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.