Bisnis.com, JAKARTA — Saham PTBA, ANTM hingga JSMR terpantau kompak menguat di zona hijau pada awal perdagangan sesi I, Senin, (20/5/2024), bertepatan dengan cum dividen ketiga emiten tersebut hari ini.
Mengacu data RTI Business pukul 09.00 WIB, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) terpantau naik 1,37% atau 40 poin ke level harga Rp2.960 per saham. Sepanjang sesi, saham PTBA bergerak pada rentang Rp2.930 hingga Rp2.960.
Frekuensi transaksi saham PTBA tercatat sebanyak 3.626 kali dengan volume 15,80 juta saham. Nilai transaksi saham PTBA pada pagi ini pun terpantau sebesar Rp46,59 miliar.
Dalam sepekan perdagangan, PTBA tercatat menguat 0,68%, namun, secara year-to-date saham PTBA telah melonjak 20,90%. Adapun, kapitalisasi pasar PTBA hingga berita ini ditulis tercatat senilai Rp34,10 triliun.
Sementara itu, emiten sesama BUMN lainnya yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga menguat 2,16% atau 35 poin ke level Rp1.655 per saham. Sepanjang sesi, saham ANTM bergerak pada posisi Rp1.645 tertendah, dan tertinggi pada level Rp1.665 per saham.
Frekuensi transaksi saham ANTM tercatat sebanyak 4.467 kali dengan volume 27,6 juta saham. Nilai transaksi saham ANTM pada pagi ini tercatat senilai Rp45,78 miliar.
Baca Juga
Pada saat yang sama, saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) juga menguat 1,50% atau 75 poin ke level harga Rp5.075 per saham. Sepanjang sesi, saham JSMR bergerak pada rentang Rp5.000 hingga Rp5.075 per saham.
Frekuensi transaksi saham JSMR tercatat sebanyak 214 kali dengan volume 169,90 ribu saham. Nilai transaksi saham JSMR pada pagi ini terpantau senilai Rp856,94 juta.
Sebelumnya, PTBA, ANTM hingga JSMR menjadwalkan pembagian dividen dengan cum date yang jatuh pada hari ini Senin (20/5/2024). Besaran dividen yang dibagikan bernilai hingga triliunan rupiah. Berikut rinciannya.
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)
PTBA menyampaikan akan membagikan dividen senilai Rp4,57 triliun atau 75% dari laba bersih kepada pemegang sahamnya. PTBA menjadwalkan cum date dividen pada 20 Mei 2024.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan pemegang saham PTBA mengusulkan pembagian dividen sebesar 75% atau setara Rp4,57 triliun dari laba bersih PTBA tahun 2023 sebesar Rp6,1 triliun.
"Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp4,57 triliun sebagai dividen," kata Arsal dalam siaran langsung RUPS PTBA di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Sementara itu, sisa laba bersih PTBA sebesar Rp1,52 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan.
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
ANTM menyetujui untuk membagikan dividen senilai Rp3,07 triliun untuk tahun buku 2023. Dividen ini setara dengan 100% dari laba bersih ANTM di tahun 2023.
Dalam RUPST yang dilaksanakan pada Kamis (8/5/2024), para pemegang saham ANTM menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Tahun Buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan, yaitu dividen sebesar 100% atau Rp3,07 triliun atau sebesar Rp128 per saham.
"Pemegang saham memutuskan dividen ini diberikan secara penuh, atau 100% dari laba bersih," kata Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie, Rabu (8/5/2024).
Sebagai catatan, Antam membukukan penjualan Rp41,04 triliun pada 2023. Realisasi itu turun 10,63% dari Rp45,93 triliun periode 2022.
Sejalan dengan penurunan pendapatan ANTM, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,07 triliun atau turun 19,45% secara tahunan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)
JSMR memutuskan pembayaran dividen sebesar Rp274,8 miliar atau setara Rp37,86 per saham.
RUPST Jasa Marga, Rabu (8/5/2024), memutuskan membagi dividen kepada pemegang saham sebesar Rp274,8 miliar atau 10% dari laba inti 2023. Adapun dividen ini setara 4% dari laba bersih diatribusikan ke induk.
Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan pemberian dividen merupakan komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan.
“Besaran dividen per lembar yang diperoleh pemegang saham adalah sekitar Rp37,86353. Sementara itu, sisa laba bersih tahun 2023 perseroan dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain,” ujar Nixon.
Namun, mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi dan situasi global serta kenaikan suku bunga acuan di tahun 2024, pemberian dividen dilakukan dengan skenario moderat.
Ke depan, kata Nixon, manajemen akan mengupayakan kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi.
Sebagai pemegang 70% saham Jasa Marga, pemerintah akan mendapatkan dividen sebesar Rp192,4 miliar. Sementara itu, pemegang saham publik dengan porsi 30% bakal mendapatkan total dividen Rp82,4 miliar.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.