Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menyampaikan laporan keuangan untuk kuartal I/2024. BYAN membukukan laba bersih sebesar US$210,6 juta atau setara Rp3,42 triliun (kurs Jisdor Rp16.276 per dolar AS per 30 April 2024) sepanjang kuartal I/2024.
Dalam laporan keuangannya, BYAN mencatatkan pendapatan sebesar US$769,12 juta atau setara Rp10,98 triliun di kuartal I/2024. Pendapatan ini turun 26,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,04 miliar.
Pendapatan ini dikontribusi dari penjualan ekspor ke KCH Energy Co. Ltd. sebesar US$13,93 juta, dan ekspor ke pihak lain-lain sebesar US$616,11 juta. Pendapatan ekspor mendominasi pendapatan BYAN, yakni sebesar US$645,2 juta.
Di sisi lain, pendapatan domestik BYAN dari penjualan batu bara adalah sebesar US$121,8 juta. Sementara itu, penjualan non batu bara BYAN mencapai US$2,03 juta.
BYAN mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan 0,06% di kuartal I/2024, menjadi sebesar US$456,97 juta. Di periode yang sama tahun sebelumnya, BYAN mencatatkan beban pokok penjualan US$456,6 juta.
Laba bruto BYAN turun di tiga bulan pertama 2024 ini menjadi US$312,15 juta. Laba bruto ini terjun 47,3% dari kuartal I/2023 yang sebesar US$592,34 juta.
Baca Juga
Alhasil, BYAN membukukan laba bersih sebesar US$210,64 juta atau setara Rp3,42 triliun di kuartal I/2024. Laba bersih ini turun 49,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$418,9 juta.
Total aset BYAN hingga kuartal I/2024 tercatat turun menjadi US$2,85 miliar, dari sebelumnya US$3,44 miliar di tahun 2023. Aset ini turun karena turunnya kas dan setara kas BYAN menjadi US$399,17 juta, dari US$734,95 juta.
Sementara itu, jumlah liabilitas BYAN juga turun menjadi US$657,6 juta di kuartal I/2024, dari US$1,46 miliar di tahun 2023. Turunnya liabilitas ini karena BYAN tidak lagi mencatatkan utang dividen sebesar US$500 juta.
Di sisi lain, jumlah ekuitas BYAN naik di akhir Maret 2024 menjadi US$2,19 miliar, dari US$1,97 miliar di akhir Desember 2023.