Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp831,24 miliar pada kuartal I/2024, naik tipis 1,6% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp818,12 miliar.
Laba bank terdorong oleh pendapatan operasional yang tumbuh 8% yoy menjadi Rp4,7 triliun pada kuartal I/2024. Sementara itu, pre-provisioning operating profit (PPOP) meningkat 14% yoy menjadi Rp2,3 triliun.
Akan tetapi, rasio profitabilitas BDMN jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on esser/ROA) turun dari 1,64% pada Maret 2023 menjadi 1,49% pada Maret 2024. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan menurun.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga susut dari 7,91% pada Maret 2023 menjadi 7,51% pada Maret 2024. Artinya, semakin berkurang kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Dari sisi intermediasi, Bank Danamon telah mencatatkan total kredit dan trade finance Rp179,7 triliun, meningkat 18% yoy didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis.
“Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai financial group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima dalam keterangan tertulis pada Senin (29/4/2024).
Baca Juga
Adapun, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross bank susut dari 2,44% pada Maret 2023 menjadi 2,22% pada Maret 2024. Namun, NPL net juga naik dari 0,15% ke level 0,4%.
Dari sisi pendanaan, Bank Danamon telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp143,2 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 14% yoy.