Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Alexander Stefanus Ridwan Suhendra mengungkapkan potensi pemberian dividen tunai untuk tahun buku 2023.
Ridwan menuturkan, keputusan soal pemberian dividen akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan pada Juni 2024 mendatang.
Pertimbangan pembagian dividen perusahaan mengingat melihat kinerja keuangan yang tumbuh positif sepanjang 2023. Dalam laporan keuangan perusahaan, PWON tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp2,10 triliun sepanjang 2023, atau naik 36,81% year-on-year (yoy).
Ridwan mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk membagikan dividen secara rutin setiap tahun kepada para pemegang saham. Dia menyebut, setidaknya dalam 2 tahun terakhir, Pakuwon selalu rutin menebar dividen.
Meski demikian, dirinya masih enggan memerinci berapa potensi besaran dividen yang akan ditebar nantinya.
"Kita sih maunya selalu bagi dividen, walaupun tidak besar. Nanti akan kita putuskan RUPST Juni mendatang," kata Ridwan seusai acara Topping Off Ceremony Pakuwon Residence Bekasi, Sabtu (27/4/2024).
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 27 Juni 2023, Pakuwon tercatat memberikan dividen sebesar Rp313 miliar dari laba bersih 2022. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari total laba bersih perusahaan pada tahun buku 2022 senilai Rp1,53 triliun.
Sementara itu, pada 5 Juli 2022, Pakuwon juga membagikan dividen tunai dari tahun buku 2021 senilai Rp193 miliar, setara 14% dari total laba bersih Rp1,38 triliun. Pembagian dividen tersebut dilakukan setelah perusahaan sempat absen selama 2 tahun berturut-turut.
Adapun, sepanjang Januari-Desember 2023, PWON meraih pendapatan Rp6,20 triliun, atau tumbuh 3,56% yoy. Perinciannya, pendapatan dari sewa ruangan tumbuh 19,97% yoy menjadi Rp1,85 triliun, sementara pendapatan apartemen servis meningkat 1,58% yoy menuju Rp71,96 miliar.
Pendapatan lain juga datang dari jasa pemeliharan yang mencapai Rp831,39 miliar atau tumbuh 10,62% yoy, penjualan kondominium dan kantor merosot 45,67% yoy menjadi Rp801,77 miliar, sementara pendapatan hotel naik 36,53% yoy ke Rp1,17 triliun.