Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Mei 2024, dengan agenda antara lain penggunaan laba bersih 2023 dan perubahan susunan pengurus.
Dalam surat pemanggilan rapat yang dirilis di keterbukaan informasi, Selasa (23/4/2024), SIDO berencana menggelar RUPST di Semarang, Jawa Tengah, pada 15 Mei mendatang. Rapat dijadwalkan mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai.
Total ada lima mata acara rapat yang akan dibahas, yakni persetujuan laporan tahunan, penunjukkan akuntan publik independen, penggunaan laba bersih 2023, penetapan gaji dan honorarium, serta persetujuan perubahan susunan pengurus.
Dalam agenda penetapan penggunaan laba bersih 2023, manajemen SIDO bakal membahas porsi pembagian dividen kepada para pemegang saham. Secara historis, perseroan memang tidak pernah absen menebar dividen selama lima tahun terakhir.
Ketika dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu, Direktur Utama SIDO David Hidayat memastikan bahwa perseroan akan tetap mempertahankan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio untuk tahun buku 2023 di atas 85%.
“Tahun ini benar [rasio dividen di atas 85%] karena kami belum ada rencana penggunaan dana untuk kepentingan ekspansi,” ujar David pada awal Februari 2024.
Baca Juga
Berkaca pada RUPST tahun sebelumnya, manajemen SIDO menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp1,09 triliun atau setara Rp36,5 per saham. Besaran ini mencerminkan rasio pembayaran sebesar 99,13% dari laba bersih 2022.
Sementara itu, dalam RUPST tahun buku 2021, SIDO mengucurkan dividen Rp1,14 triliun yang setara 90% dari total laba bersih. Nilai dividen tercatat sebesar Rp38 per saham.
Dari sisi kinerja, sepanjang tahun lalu SIDO membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp950,64 miliar. Perolehan ini turun 13,95% dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,10 triliun.
David menuturkan SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di rentang 10% hingga 15% pada 2024. Untuk meraih target tersebut, perseroan akan mendorong pertumbuhan ekspor yang kini baru berkontribusi 8% dari total pendapatan.
“Diharapkan perluasan pasar ekspor ini dapat membantu mendongkrak pertumbuhan. Selain itu, perluasan pasar domestik masih memiliki peluang yang besar, serta diharapkan dari kontribusi produk baru,” kata David.
Meski demikian, target perluasan ekspor SIDO bukan tanpa tantangan. David menyatakan bahwa tantangan ekspor masih diselimuti oleh kondisi peperangan yang tak kunjung berhenti.
Pada tahun ini, SIDO juga akan menerapkan sejumlah strategi penjualan untuk mendongkrak kinerja bisnis. Perseroan berencana memutus mata rantai distribusi agar lebih efisien sehingga mampu meningkatkan penjualan perusahaan.
“Kami juga akan menambah tenaga profesional yang diharapkan dapat mengeksekusi rencana strategis yang sudah ditetapkan, serta menerapkan beberapa inisiatif yang akan diimplementasikan juga di anak perusahaan,” pungkasnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.