Bisnis.com, JAKARTA — Rudal-rudal Israel dikabarkan menghantam sebuah lokasi di Iran. Serangan Israel terhadap Iran ini membuat aset safe haven seperti emas dan dolar bergejolak.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan serangan Israel ini memunculkan spekulasi jika Israel di akhir pekan akan melakukan penyerangan ke Iran. Menurut Ibrahim, serangan Israel ini mengejutkan investor sehingga aset-aset safe haven dijadikan sebagai lindung nilai.
"Dolar AS akan menguat, kemungkinan besar ke level 108," kata Ibrahim, Jumat (19/4/2024).
Ibrahim juga menyebut harga emas akan terbang dengan kemungkinan besar level tertinggi akan tercapai di US$2.500 per ounces. Ibrahim juga menuturkan harga minyak mentah dunia sudah terbang, dengan kemungkinan besar akan menuju US$90 per barel.
Dia melanjutkan, rupiah yang diprediksi bergerak menguat hari ini juga ikut melemah, dengan hampir 108 poin pelemahan pada pagi ini. Menurut Ibrahim, hal ini mengindikasikan perang di Timur Tengah memiliki dampak yang sangat luar biasa.
"Semoga Iran tidak melakukan penyerangan kembali untuk menstabilkan ekonomi global. Hanya satu peluru yang dilesatkan Israel ke Iran dan mengenai sasaran, artinya Iran tidak punya perisai untuk menghalau serangan Israel," ucap Ibrahim.
Baca Juga
Sebelumnya, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan suara ledakan terdengar di Isfahan, di dekat bandara internasional. Tidak ada penjelasan mengenai ledakan tersebut.
Namun, Isfahan adalah markas bagi pangkalan udara utama militer Iran, serta lokasi yang terkait dengan program nuklirnya. Pemerintah Iran juga tidak segera memberikan komentar.
Akhir pekan lalu, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai serangan balasan setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah. Sebagian besar drone dan rudal ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel.