Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Telkom (TLKM) Tergerus ke Rp6,05 Triliun di Kuartal I/2024

Telkom (TLKM) mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp6,05 triliun pada kuartal I/2024.
Petugas sedang memeriksa kecepatan internet/dok. Telkomsel
Petugas sedang memeriksa kecepatan internet/dok. Telkomsel

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) tergerus pada periode tiga bulan pertama 2024. Laba bersih TLKM turun menjadi Rp6,05 triliun di kuartal I/2024 dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp6,42 triliun.

TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp37,4 triliun pada kuartal I/2024. Pendapatan ini meningkat 3,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp36,09 triliun. 

Pendapatan ini didorong oleh pendapatan internet dan data seluler sebesar Rp17,7 triliun, pendapatan telepon selular sebesar Rp1,58 triliun. Total pendapatan TLKM dari segmen consumer ini adalah Rp21,09 triliun. 

Lalu pendapatan dari segmen konsumer sebesar Rp6,86 triliun, segmen enterprise sebesar Rp4,46 triliun, dan pendapatan Wholesale and International Business (WIB) sebesar Rp4,73 triliun. 

Di sisi lain, total biaya dan beban TLKM meningkat menjadi Rp26,42 triliun di kuartal I/2024, dari sebelumnya sebesar Rp24,65 triliun pada kuartal I/2023. 

TLKM mencatatkan laba usaha sebesar Rp11 triliun sepanjang kuartal I/2024, turun 3,7% dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp11,43 triliun. 

Alhasil, laba bersih TLKM ikut turun 5,78% menjadi Rp6,05 triliun pada tiga bulan pertama 2024. Laba bersih ini turun dari Rp6,42 triliun pada kuartal I/2023. Laba per saham dasar TLKM juga ikut turun menjadi Rp61,1, dari sebelumnya Rp64,85 secara tahunan atau year on year.

Adapun total aset TLKM di akhir kuartal I/2024 naik menjadi Rp288,03 triliun, dari sebelumnya Rp287,04 triliun pada akhir 2023. 

Jumlah liabilitas tercatat turun menjadi Rp123,6 triliun di akhir Maret 2024, dari sebelumnya Rp130,4 triliun di akhir Desember 2023. 

Adapun jumlah ekuitas TLKM meningkat menjadi Rp164,4 triliun di 31 Maret 2024, dari sebelumnya Rp156,5 triliun di 31 Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper