Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harum Energy (HRUM) Gandeng ET Pacu Bisnis Nikel, Siapkan OWK

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melakukan kerja sama strategis dalam pengembangan bisnis nikel bersama Eternal Tshinghan Group (ET).
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang nikel dan batu bara milik konglomerat Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk. (HRUM) melakukan kerja sama strategis dalam pengembangan bisnis nikel bersama Eternal Tsingshan Group (ET). Kedua pihak juga menyiapkan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) pada kuartal III/2024.

Ray A. Gunara, Direktur Utama Harum Energy, menyampaikan HRUM telah melakukan investasi di sektor nikel dalam beberapa tahun ke belakang sebagai strategi diversifikasi. Sejak 2022, bisnis nikel mulai memberikan kontribusi terhadap kinerja usaha.

"Kontribusi bisnis nikel diharapkan terus bertumbuh secara berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang melalui investasi yang dilakukan HRUM dan anak perusahaannya," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4/2024).

HRUM menjalankan bisnis nikel melalui anak usahanya, yakni PT Harum Nickel Perkasa (HNP) dan PT Tanito Harum Nickel (THN). Kedua perusahaan memiliki kepemilikan mayoritas dalam PT Position, PT Infei Metal Industry, PT Westrong Metal Industry, PT Blue Sparking Energy. Selain itu, perseroan memiliki saham minoritas di PT Sunny Metal Industry.

Dalam rangka pengembangan bisnis nikel, HRUM telah menandatangani nota kesepahaman dengan ET pada 5 April 2024. ET merupakan perusahaan Hong Kong yang sudah melakukan banyak investasi di Indonesia terutama di kegiatan pengolahan dan pemurnian nikel.

"Grup ET juga menjadi mitra operator dari proyek smelter HRUM dan pengelola Kawasan Industri Weda Bay di Maluku Utara, dimana proyek-proyek tersebut berada," imbuhnya.

HRUM dan ET bermaksud melakukan kerja sama strategis. ET akan menjadi mitra HRUM dalam mengelola dan mengembangkan proyek-proyek nikel perseroan.

Untuk merealisasikan kerja sama tersebut, anak usaha HRUM yaitu HNP dan THN, akan menerbitkan surat urang wajib konversi atau obligasi wajib konversi (OWK), yang akan diambil bagian oleh ET sebagai mitra strategis. OWK nantinya akan dikonversikan menjadi sejumlah saham baru di HNP dan/atau THN.

Ray menyampaikan saham yang akan diambil Grup ET maksimal 49%. Dengan demikian, HRUM berkomitmen tetap menjadi pemegang saham pengendali HNP atau THN melalui kepemilikan hingga 51%.

"Setelah pelaksanaan konversi surat utang, HRUM tetap merupakan pemegang saham mayoritas dalam portofolio nikel perseroan," jelasnya.

Setelah penandatanganan nota kesepahaman, HRUM dan ET menyiapkan segala persyaratan termasuk penerbitan OWK. HRUM dan ET menargetkan agar OWK dapat diterbitkan pada kuartal III/2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper