Bisnis.com, JAKARTA - Alumni 212 merespon meninggalnya 3 putra Kepala Biro Politik HAMAS, syaikh Ismail Haniya dalam serangan udara Israel Jalur Gaza, Rabu (10/4/2024) lalu.
Adapun ketiga korban yang meninggal dunia akibat serangan tersebut adalah adalah Hazem, Amir, dan Mohammad.
Ketua Dewan Tanfidzi Nasional (DTN) Alumni 212, KH. Ahmad Shobri Lubis menyatakan bahwa meninggalnya tiga putra Pimpinan Hamas itu merupakan meninggal secara syahid dan merupakan kehormatan yang diberikan Allah.
“Serta menjadi bukti keteguhan rakyat Palestina dalam perjuangan melawan penjajah dan pembebasan Al Aqsha,” kata Ahmad Shobri dalam keteranganya, Minggu (14/4/2024).
Abdul Shobri menilai sikap yang tegar dan tetap fokus pada perjuangan yang ditampilkan oleh Ismail Haniyah adalah contoh nyata dari sikap seorang pemimpin.
Sebab sikapnya mengambarkan bahwa pemimpin harus terus berada di garis perjuangan dan terus ikut bersama merasakan ujian ditengah tengah rakyat Palestina.
Baca Juga
“Kekejian dan kebengisan penjajah Israel Laknatullah dengan membumihanguskan seluruh Palestina dan melakukan genocida terhadap penduduk Palestina adalah merupakan bukti nyata bagi segenap umat manusia,” ujarnya.
Lebih dari itu, Ahmad Shobri tidak berhak tidak berhak untuk mendapatkan penghormatan apapun, baik berupa komunikasi sosial politik.
Apalagi, hubungan dagang dan hubungan diplomatik, adalah merupakan sebuah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.
Maka dari itu, Alumni 212 kata Abdul Shobri menyerukan kepada segenap elemen dan komponen bangsa Indonesia, untuk tetap terus mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui cara-cara bantuan kemanusian.
“Tetap melakukan boikot terhadap seluruh produk yang terafilisasi dan terkoneksi dengan zionis israel laknatullah serta selalu mendoakan kemenangan perjuangan saudara saudara kita di Palestina serta pembebasan masjid Al- Aqsha almubarak,” ucap Ahmad Shobri.