Bisnis.com, JAKARTA – Belanja masyarakat yang cenderung menguat selama momen Ramadan dan Lebaran 2024 diyakini menjadi katalis positif bagi emiten ritel, seperti PT Ace Hardware Tbk. (ACES) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Februari 2024 menunjukkan indeks keyakinan konsumen berada di zona optimistis yakni 123,1. Hal ini didorong oleh keyakinan beserta ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi selama 6 bulan ke depan terpantau meningkat menjadi 135,3, lebih tinggi dibandingkan 134,5 pada Januari 2024. Kondisi tersebut dikarenakan meningkatnya ekspektasi mengenai penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan prospek emiten ritel di subsektor food and beverages (F&B) dan barang rumah tangga memiliki potensi bertumbuh karena didorong beberapa faktor.
“Mengingat emiten seperti ACES memiliki segmen konsumen menengah ke atas. Di sisi lain, adanya momentum Pilkada pada semester II/2024 bisa mendorong konsumsi masyarakat dan potensi menguntungkan emiten ritel sub F&B,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Sementara itu, untuk jangka panjang, dia menilai konsumsi masyarakat akan mengalami perlambatan seiring kenaikan upah minimum yang cukup terbatas pada tahun ini.
Baca Juga
“Kami melihat untuk konsumsi masyarakat setelah Pemilu 2024, Ramadan dan Lebaran akan cenderung melambat khususnya pada masyarakat middle low karena kenaikan upah minimum yang terbatas,” tutur Azis kepada Bisnis.
Kiwoom Sekuritas lantas menyematkan rekomendasi trading buy untuk saham ACES dan AMRT, dengan target harga masing-masing di level Rp1.060 dan Rp3.200.
Dari sisi kinerja, ACES sepanjang tahun lalu mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp763,5 miliar, naik 14,93% secara tahunan. Laba per saham pun terkerek dari Rp38,83 menjadi Rp44,63.
Perolehan laba tersebut didorong oleh kinerja penjualan bersih yang mencapai Rp7,61 triliun pada 2023, naik 12,55% year-on-year (YoY). Kinerja tersebut ditopang oleh segmen produk perbaikan rumah yang menyumbang Rp4 triliun atau tumbuh 11,28% YoY.
Perseroan lantas membidik penjualan dan laba bersih naik 10% secara tahunan pada 2024. ACES juga menetapkan target pertumbuhan same store sales growth (SSSG) sebesar 7%.
Di sisi lain, AMRT mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp106,94 triliun atau naik 10,34% dibandingkan 2022 yang mencapai Rp96,92 triliun.
Kinerja pendapatan AMRT pada tahun lalu ditopang oleh segmen makanan yang berkontribusi senilai Rp75,65 triliun. Angka ini meningkat 12,36% year-on-year (YoY). Adapun segmen bukan makanan menyumbang Rp31,28 triliun atau naik 5,73% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, AMRT mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp3,4 triliun atau melompat 19,21% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp68,76 menjadi Rp81,97.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.