Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jatuh 1,75% Tinggalkan 7.200, Tertekan 471 Saham

IHSG ditutup anjlok ke posisi 7.161,50 pada perdagangan sesi I awal pekan, Senin (1/4/024).
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok ke posisi 7.161,50 pada perdagangan sesi I awal pekan, Senin (1/4/024). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks komposit menutup perdagangan dengan turun 1,75% atau 127 poin ke posisi 7.161,50. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 7.156,36 hingga 7.295. 

Sebanyak 8,84 miliar saham beredar dengan nilai transaksi mencapai Rp5,46 triliun. Transaksi terjadi sebanyak 825.979. IHSG ditopang oleh 138 saham naik, 427 saham turun dan 164 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.552,29 triliun. 

Seluruh indeks sektoral berakhir merah. Pelemahan paling dalam adalah sektor transportasi sebesar 3,27% disusul sektor finansial sebesar 3,16%. Kemudian sektor konsumer non siklikal turun 1,77%, non siklikal turun 1,31%, energi 1,28%, properti 1,8%, basic materials 0,64%, industrial 0,17%, teknologi 1,88% dan healthcare sebesar 2,87%. 

Adapun saham yang paling banyak diperdagangkan saat indeks melemah adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang melemah 3,31% ke level Rp5.850 per saham disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 2,23% ke level Rp9.850 per saham. 

Kemudian PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang melemah sebesar 4,14% ke posisi Rp6.950 per saham disusul saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang naik 0,29% ke level Rp3.480 per saham. 

Saat indeks melemah, sejumlah saham justru mengalami kenaikan signifikan termasuk GJTL milik LKH. PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) naik 13,15% ke posisi Rp1.420 per saham. Kenaikan GJTL juga diikuti oleh beberapa saham seperti COCO, SLIS, GPSO dan MARK. 

Sementara itu, saham yang ikut amblas adalah WIIM, PSAB, PTMP, BAIK, dan HUMI milik Tomy Soeharto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper