Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencetak laba bersih Rp5,32 triliun sepanjang tahun lalu, melesat 91,55% dibandingkan perolehan laba 2022.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember, GGRM sejatinya mencatatkan penurunan pendapatan pada 2023. Tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp118,95 triliun atau melemah 4,60% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Koreksi pendapatan GGRM disebabkan oleh kinerja penjualan di dalam negeri yang turun 4,66% YoY menjadi Rp117,45 triliun, sementara ekspor mencetak Rp1,49 triliun atau naik 0,98% YoY.
Berdasarkan segmentasinya, pendapatan yang bersumber dari sigaret kretek mesin tercatat sebesar Rp96,02 triliun, ambles 15,97% dibandingkan 2022 yang mencapai Rp123,19 triliun. Adapun pendapatan sigaret kretek tangan naik 6,10% YoY menjadi Rp9,3 triliun.
Meski pendapatan menurun, GGRM mampu mengurangi biaya pokok pendapatan hingga 8,13% secara tahunan menjadi Rp104,35 triliun. Dengan demikian, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp14,59 triliun alias meningkat 31,54% YoY.
Sementara itu, laba usaha perseroan melejit 90,32% secara tahunan menjadi Rp7,43 triliun. Lesatan ini tidak lepas dari pos selisih kurs bersih yang meraih laba Rp5,69 miliar atau berbalik dari rugi yang dibukukan 2022 senilai Rp9,17 miliar.
Baca Juga
Alhasil, setelah diakumulasikan dengan pos penghasilan dan beban lain, GGRM mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,32 triliun atau melonjak 91,55% YoY. Laba per saham juga terkerek dari Rp1.445 menjadi Rp2.767.
Sepanjang tahun lalu, GGRM membukukan total aset senilai Rp92,45 triliun atau meningkat 4,39% YoY. Adapun liabilitas perseroan juga naik 2,87% secara tahunan menjadi Rp31,58 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp60,86 triliun atau tumbuh 5,20% YoY.
Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp3,61 triliun, terkoreksi 2,66% secara tahunan dari posisi sebelumnya yakni Rp3,7 triliun.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.