Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Lippo Cikarang (LPCK) Turun 47,63% Sepanjang 2023

PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) membukukan laba bersih Rp161,92 miliar sepanjang 2023 atau turun 47,63% secara tahunan.
PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) membukukan laba bersih Rp161,92 miliar sepanjang 2023 atau turun 47,63% secara tahunan.
PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) membukukan laba bersih Rp161,92 miliar sepanjang 2023 atau turun 47,63% secara tahunan.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti Grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) membukukan laba bersih Rp161,92 miliar pada 2023 atau ambles 47,63% secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Selasa (26/3/2024), penurunan laba bersih LPCK seturut dengan kinerja pendapatan yang tercatat mencapai Rp1,04 triliun atau melemah 15,68 year-on-year (YoY), dari sebelumnya Rp1,24 triliun.

Hal itu disebabkan oleh performa penjualan rumah yang turun 23,10% YoY menjadi Rp401,45 miliar. Selain itu, penjualan tanah industri sebesar Rp151,69 miliar atau terkoreksi 30,77% YoY, sementara pendapatan pengelolaan kota naik 5,29% YoY ke Rp376,16 miliar.

Pada periode yang sama, beban pokok pendapatan LPCK terpantau turun 7,83% YoY menjadi Rp548,62 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatatkan laba kotor senilai Rp500,02 miliar atau melemah 22,88% secara tahunan.

Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lain, LPCK mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp161,92 miliar, turun 47,63% YoY. Laba per saham juga melemah dari Rp115 menjadi Rp60 per lembar.

Dari sisi neraca, LPCK membukukan total aset senilai Rp9,68 triliun atau tumbuh 3,55% YoY. Adapun liabilitas perseroan meningkat 8,89% secara tahunan menjadi Rp2,89 triliun, sementara ekuitas tercatat sebesar Rp6,79 triliun atau meningkat 1,44% YoY.

Di sisi lain, arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp206,1 miliar alias melemah 0,30% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp206,73 miliar.

LPCK sepanjang tahun lalu mencatatkan nilai prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp1,30 triliun. Perolehan ini sedikit menurun dibandingkan 2022, dan mencapai 94,6% dari target sepanjang 2023 yang ditetapkan sebesar Rp1,37 triliun.

Kinerja prapenjualan LPCK didorong oleh permintaan proyek-proyek residensial, terutama produk rumah tapak dan tingginya permintaan untuk lahan industri. Masing-masing memiliki kontribusi sebesar 45% dan 24% dari nilai marketing sales

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper