Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Finance (ADMF) Salurkan Kredit Baru Tembus Rp7 Triliun

PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (ADMF) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp7 triliun per Februari 2024.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta, Senin (4/3/2024). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta, Senin (4/3/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp7 triliun per Februari 2024.

SVP Head of Brand & Corporate Communication Adira Finance Gandhy Indherayana menuturkan hingga Februari 2024 penyaluran pembiayaan baru tersebut didominasi oleh segmen mobil sebesar 42%, motor sebesar 37%, dan non otomotif sebesar 21%.

Khusus di pembiayaan segmen mobil hingga Februari 2024, paparnya, dikontribusi segmen mobil baru sebesar 66% dan mobil bekas 34%.

"Berdasarkan pandangan kami, segmen mobil bekas memiliki segmentasi pasar tersendiri yang berbeda dengan pasar kendaraan baru mengingat dengan harga yang lebih rendah konsumen dapat mendapatkan variasi merek dan model tertentu," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Sabtu (23/3/2024).

Menurutnya, ada sejumlah pertimbangan dan faktor yang menyebabkan konsumen mengajukan pembiayaan kepada perusahaan pembiayaan. Sejumlah pertimbangan tersebut antara lain kondisi keuangan konsumen, tingkat bunga dan biaya, jangka waktu pembiayaan.

Selanjutnya, kata dia, juga resiko dan keamanan juga reputasi pemberi pinjaman hingga tujuan pembiayaan.

Namun dengan adanya rencana pemerintah mengenakan pajak Bahan Bakar minyak (BBM) dan membatasi pembelian BBM jenis Pertalite, dia memperkirakan tentunya dapat memiliki dampak terhadap pembiayaan untuk mobil baru.

"Di antaranya melalui perubahan keputusan atau perilaku konsumen dikarenakan adanya kenaikan pada biaya operasional," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa menyampaikan hingga Februari 2024, tren penyaluran pembiayaan baru relatif sama dengan kondisi di tahun 2023.

Perusahaan menilai dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang relatif baik akan turut mendorong daya beli masyarakat sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap penyaluran pembiayaan baru.

"Di sisi lain, adanya momentum seperti lebaran tentunya akan menjadi salah satu faktor pendorong terhadap konsumen dalam mengajukan pembiayaan baru," jelasnya.

Meski demikian, hingga saat ini, Perusahaan tidak memiliki segmen pembiayaan mobil bekas ataupun mobil baru.

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper